METRO, Manado- Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mencanangkan program Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas), serentak di seluruh Indonesia, pada Jumat (3/2).
Gerakan ini berhasil memecahkan rekor MURI dengan memasang satu juta patok bidang tanah.
Di Kota Manado, pencanangan program Gemapatas dilakukan oleh Walikota Andrei Angouw, di Kantor Camat Mapanget.
Gemapatas merupakan langkah awal untuk memastikan objek program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) telah terpasang tanda batas.
Lewat program PTSL, pemilik tanah dapat melakukan pendaftaran pertama (sertifikasi), dan juga melakukan floating terhadap sertifikat-sertifikat yang dulu belum terpetakan dengan baik dalam satu sistem.
“Kita berharap dengan kegiatan seperti ini permasalahan-permasalahan tanah di Kota Manado bisa berkurang jauh dan iklim investasi semakin baik. Kalau pendataannya jelas, terkait pajak bumi dan bangunannya juga akan jelas,” ujar Walikota dalam sambutannya.
Kepala Kantor Pertanahan Kota Manado, Alexander Wowiling mengungkapkan, tahun ini akan dipasang 200 patok batas bidang tanah.
“Tahun ini Manado mendapat jatah PTSL 800 bidang sertifikat. Untuk mewujudkan itu salah satu caranya lewat Gemapatas,” ujar Wowiling, didampingi Kasubag TU, Raynolds Mukau.
Setelah patok terpasang, lanjut Wowiling kemudian diambil foto udara lewat drone. Jadi bidang tanah yang sudah dipasangi batas tercatat dalam data drone.
Pemasangan patok akan memudahkan pengukuran dalam program PTSL, sehingga mempermudah proses sertipikat.
Selain PTSL, menurut dia ada juga program redistibusi tanah bagi tanah-tanah adat, dan HGU sebanyak 1500 bidang.
“Program Germapatas butuh peran aktif masyarakat dan pemerintah daerah supaya target ini tercapai. Untuk bisa ikut program PTSL, masyarakat bisa menghubungi ke kelurahan setempat,” pungkasnya.(71)
