METRO, Manado- Pemerhati Ekonomi Perkotaan di Sulawesi Utara, Andreas Sabawa, menilai laporan-laporan soal dugaan korupsi yang tak jalan menandakan ketidakmatangan sebuah LSM dalam mengumpulkan bukti-bukti.
“Semua LSM bisa lapor. Tapi kalau tidak jalan kan cuma asal bunyi saja. Artinya laporan tersebut tidak matang,” ujarnya.
Ia menambahkan LSM harusnya lebih teliti dalam memberikam laporan, jangan hanya membaca satu aturan saja lalu seenaknya membuat laporan. “Minimal harus update soal aturan agar tidak terkesan cari penggung saja dan mencari-cari kesalahan pemerintah,” tegas dia.
Andreas pun meminta agar LSM Anti Korupsi di Sulut lebih teliti dalam membawa laporan ke penegak hukum.
“Jangan cuma bawa laporannya, difoto dan diberitakan. Padahal aturannya ngawur, karena bisa saja mengarah kedugaan fitnah dan hoaks” tandasnya.
Salah satu warga Manado, Christy Tampingangoy, mengatakan Kota Manado saat ini punya wajah yang beda dari tahun sebelumnya.
“Sekarang itu Manado sudah beda. Sudah banyak pembangunan yang langsung dirasakan oleh kami sebagai warga,” ujarnya.
Menurut Ibu dua anak ini, pembangunan mulai dari pasar Bersehati, hingga pedestarian sukses mengubah wajah Kota Manado. Ia berharap pembangunan yang sudah baik ini tidak dirusak oleh segelintir orang dengan kepentingan tertentu.
“Alangkah baiknya kita dukung sama-sama. Jangan menghambat pembangunan dengan isu-isu atau laporan yang tidak mendasar,” kata Christy.(71)
Komentar