METRO, Manado- Selama masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Ruang, di Tagulandang, Kabupaten Sitaro, pemerintah sudah menyalurkan 35,9 ton beras dari stok cadangan beras pemerintah (CBP), untuk warga yang terdampak erupsi.
Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Utara, Jemmy Lampus, mengungkapkan saat erupsi pertama, pihaknya langsung menyalurkan 23,4 ton, dari stok CBP Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, di Gudang Bulog.
“Pemerintah daerah juga mengajukan permintaan bantuan beras ke Badan Pangan Nasional (Bapanas, red), dan disetujui 12,5 ton. Jadi total sejak erupsi pertama, sekitar 35,9 ton. Mekanisme penyalurannya diserahkan ke Pemkab Sitaro,” kata Jemmy, Kamis (16/5/2024).
Menurut Jemmy, stok CBP pemerintah daerah (Pemda) masih cukup untuk mengantisipasi kondisi-kondisi bencana dan keadaan darurat lainnya. “Stok pemerintah provinsi masih tersedia 200-an ton, sehingga masyarakat tak perlu khawatir, dan selama dibutuhkan untuk korban bencana kami siap menyalurkan,” ungkapnya.
Senada disampaikan Pimpinan Bulog Cabang Sangihe, Kristian Prasetya. Menurutnya, permintaan bantuan beras berasal pemerintah daerah, yang menyurat ke Bapanas, kemudian dari Bapanas mengeluarkan perintah ke Bulog Pusat.
“Sesuai permintaan Pemda maka kami keluarkan dari Gudang Tatahadeng. Total sudah 12,5 ton cadangan beras pemerintah yang kami keluarkan,” kata Kristian.
Ia mengatakan, Bulog bertanggung jawab menyiapkan beras hingga pintu gudang, selanjutnya menjadi kewenangan Pemda untuk menyalurkannya ke warga penerima bantuan. “Proses distribusinya menjadi kewenangan Pemda,” ujarnya.(71)