Pansel Tegaskan Bukan Ajang Bagi-bagi ‘Kue’

Seleksi calon direksi dan pengawas BUMD

METRO, Bitung- Proses seleksi calon direksi dan pengawas BUMD yang dimiliki Pemkot Bitung tengah berlangsung. Saat ini tahapan pendaftaran masih dibuka oleh panitia seleksi atau pansel. Nah, terkait hal ini, aspek profesionalitas dijamin sebagai acuan utama.

Bacaan Lainnya

Demikian disampaikan Sekretaris Pansel Michael Jacobus, Selasa (20/04) kemarin. Ia menegaskan proses seleksi yang tengah berlangsung dijalankan dengan mengikuti aturan main yang ada.

“Kita tidak bekerja asal-asalan, baik itu menyangkut mekanisme seleksi maupun persyaratan bagi pendaftar. Kita ikut aturan mainnya,” tandas pria yang berprofesi sebagai lawyer ini.
Michael menegaskan itu untuk memastikan agar tidak ada opini yang keliru. Dikatakannya, mekanisme maupun syarat yang ditetapkan sudah diatur dalam dua regulasi, yakni Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 54 Tahun 2017, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 37 Tahun 2018.

“Silahkan dibaca supaya bisa dipahami. Kami tidak mungkin melangkahi aturan itu untuk menjaga nama baik Pak Walikota dan Wakil Walikota,” tukasnya.

Michael pun membandingkan proses seleksi yang dilaksanakan pemerintahan sekarang dengan pemerintahan terdahulu. Menurut dia, perbedaannya sangat jelas karena yang sekarang menerapkan rekrutmen terbuka dan mengikuti aturan.
“Sedangkan yang dulu sangat tertutup. Tidak ada proses seleksi yang dilakukan. Yang dikedepankan faktor kedekatan maupun like and dislike. Jadi mana yang lebih baik?,” ujarnya bertanya.

Lebih lanjut, ia pun menyinggung soal rumor yang beredar terkait seleksi tersebut. Rumor dimaksud menyangkut penilaian bahwa direksi dan pengawas BUMD jadi jatah bagi tim sukses Walikota dan Wakil Walikota saat ini, Maurits Mantiri dan Hengky Honandar. Ditegaskannya, opini itu sama sekali tidak benar.

“Kalau betul jatah tim sukses, saya tidak akan menerima ketika ditunjuk jadi sekretaris panitia. Lebih baik saya mendaftar jadi direksi karena sudah pasti terpilih. Kan saya Ketua Harian Tim Kampanye Maurits-Hengky, jadi sudah pasti saya akan diakomodir,” tuturnya sambil tertawa.

Michael menyatakan rumor soal jatah tim sukses tidak beralasan. Ia bahkan menilai rumor itu bentuk penyesatan terhadap proses seleksi yang tengah berlangsung.

“Jadi ini bukan ajang bagi-bagi ‘kue’ kekuasaan. Ini bukan bagi-bagi jabatan untuk pendukung. Kalau mau seperti itu tidak perlu buka pendaftaran, tertutup saja dan tunjuk orangnya. Rekrutmen kali ini siapa saja bisa terpilih. Sepanjang punya kapasitas dan kemampuan tentu berpeluang. Jadi mau pendukung atau tidak, kalau tidak punya kapasitas tentu akan sulit. Sebaliknya juga demikian,” paparnya.

Terpisah, salah satu pelamar calon direksi, Royke Tangkudung, menguatkan pernyataan di atas. Royke yang notabene punya hubungan kekerabatan dengan Walikota, mengaku tidak ada petunjuk atau pun perlakuan khusus saat akan mendaftar.

“Saya tidak disuruh mendaftar. Saya ikut atas kemauan pribadi. Mumpung dibuka untuk umum dan punya ijazah S-1, ya saya ikut saja. Kalau terpilih syukur, kalau tidak berarti harus tambah pengalaman,” cetus mantan anggota DPRD Sulut ini.(69)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan