KENDATI hasil yang dicapai di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) tidak jauh berbeda dengan yang dihasilkan Kontingen Sulut di PON XX Papua, tapi ternyata kepulangan para atlet difabel Sulut tidak ada penyambutan.
Padahal, secara nasional PON dan Peparnas sama gengsinya. Sebab, yang dipertaruhkan adalah nama baik provinsi Sulawesi Utara. Apalagi, pada saat pembukaan dan penutupan sama halnya dengan PON yang dihadiri Presiden dan Wakil Presiden.
Meski tanpa penyambutan, para atlet difabel Sulut yang sukses menghasilkan 3 medali emas, 8 perak dan 3 perunggu tetap enjoy. Mereka mengaku sangat bersyukur karena mampu memberikan kontribusi prestasi bagi Sulut di pesta olahraga penyandang difabel.
Kepulangan Kontingen Peparnas dan PON memang sangat berbeda. Jika atlet PON yang meraih medali emas mendapatkan penyambutan dua kali oleh Pemerintah Provinsi Sulut, tidak demikian dengan Kontingen Peparnas yang juga meraih medali emas.
Ya, kita tahu bersama ketika kedatangan Rombongan Cabor Muaythai Sulut usai mendulang 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu di PON XX Papua disambut langsung oleh Gubernur Olly Dondokambey. Begitu juga dengan kedatangan Cabor Tinju yang disambut oleh Wakil Gubernur Steven Kandouw.
Bagi Billy Makal Cs, meski tidak ada penyambutan seperti kedatangan Kontingen Cabor Muaythai dan Tinju, tapi setidaknya mereka bersyukur karena pemerintah melalui Gubernur Sulut Olly Dondokambey telah menjanjikan bonus yang sama dengan atlet peraih medali PON.(dni)