METRO, Bitung- Menjadi seorang pemimpin harus mempunyai power dan jiwa influencer. Tanpa dua unsur itu, pemimpin akan sulit menjalankan tugasnya dengan baik.
Hal ini disampaikan Walikota Bitung Maurits Mantiri pada Rabu (22/12) kemarin. Ia mengemukakan hal itu saat membuka Pembekalan Kepemimpinan dan Manajemen bagi Aparatur Kelurahan. Kegiatan tersebut dimulai kemarin dan dilaksanakan di Lapangan Tenis, Kantor Walikota.
“Menjadi pemimpin harus punya pengaruh atau influence. Ini penting karena dari situ pemimpin akan menjalankan kekuatan atau powernya sebagai pemimpin,” ujar Maurits kepada Lurah, Pala dan Ketua RT yang jadi peserta kegiatan itu.
Ia lalu membeber bagaimana influence dan power dijalankan seorang aparatur kelurahan. Ia mengambil contoh kegiatan kerja bakti di lingkungan masing-masing.
“Bagi saya, kalau yang kerja bakti itu cuma Pala dan Ketua RT, itu artinya kepemimpinan tidak jalan. Kalau jalan, masyarakat pasti yang turun sendiri melaksanakan kerja bakti. Karena itu Pala harus punya pengaruh (influence) yang baik agar masyarakat hormat dan mau bekerja bakti. Kalau sudah punya itu, jangankan diperintah, diingatkan saja masyarakat pasti dengar. Itu berarti power yang dimiliki Pala diakui masyarakat,” tuturnya.
Maurits menyebut untuk mewujudkan hal di atas bukan perkara sulit. Yang penting punya kemauan hal dimaksud pasti terlaksana.
“Kuncinya sederhana, ketika diangkat sebagai pemimpin harus menunjukkan konsistensi dan kompetensi. Konsisten dalam melaksanakan tugas termasuk berlaku adil bagi semua masyarakat, dan menunjukan kompetensi yang dimiliki agar masyarakat tahu kita punya kemampuan,” paparnya.
Maurtis tak lupa memberi motivasi kepada peserta pembekalan. Ia meminta mereka bangga menjadi Pala dan Ketua RT. Alasannya kata dia, Pala dan Ketua RT itu ibarat Walikota di wilayah masing-masing.
Sementara itu, salah satu peserta pembekalan, Yossy Markus, mengaku senang bisa ikut kegiatan itu. Ketua RT di Kelurahan Tanjung Merah ini menganggap pembekalan dapat meningkatkan kapasitas mereka sebagai aparatur kelurahan.
“Tadi sebelum dimulai ada yang namanya pre test. Pengetahuan dan pemahaman kita tentang tugas-tugas pemerintahan ditanyakan di situ. Dan ternyata selesai nanti ada juga post test. Gunanya untuk mengecek apakah kita mengikuti pembekalan ini dengan baik atau tidak. Jadi saya rasa kegiatan ini sangat-sangat membantu kita dalam tugas sehari-hari,” tukasnya.
Kegiatan pembekalan ini berlangsung secara bertahap. Untuk kemarin pesertanya dibatasi hanya aparatur kelurahan se-Kecamatan Matuari yang berjumlah 142 orang. Setelah ini, kecamatan yang lain akan bergantian menjadi peserta hingga kegiatan tuntas pada 31 Desember mendatang.
Hadir dalam pembukaan kemarin antara lain, Sekretaris Daerah Audy Pangemanan, Asisten I Julius Ondang, serta sejumlah pejabat dan kepala perangkat daerah.(69)