Chintya Kalangit: Srikandi Nusa Utara, ‘Ana U Wanua’

Oleh: Everly. R. Tumbio (Ka Ucil)

IBARAT Ratu Lohoraung, demikian sosok Chintya Inggrid Kalangit, yang kini dipercaya oleh rakyat Sitaro memimpin Bumi Karamando, lima tahun ke depan.

Sosok muda belia, cantik nan anggun, bersahaja, dan rendah hati, dalam diri, terpancar dalam diri Chintya.

Sebagai seorang wanita, memimpin dan menakhodai Kabupaten Sitaro yang nota benenya bukanlah daerah yang terbentuk dalam letak geografis satu daratan, tetapi yang merupakan salah satu dari tiga kabupaten yang ada di Nusa Utara, bukanlah tugas yang mudah.

Namun di balik parasnya yang terlihat anggun dan feminim sebagai pribadi seorang wanita, terbentuk jiwa kepemimpinan yang disiplin, aktif dan kreatif yang tidak pernah duduk diam sebagai seorang pemimpin pemerintahan.

Sosok bupati yang selalu hadir di tengah-tengah msyarakat yang mengalami kesusahan ataupun di saat masyarakat Sitaro terdampak bencana.

Masa orientasi retret kepala daerah yang dilaksanakan di Akademi Militer Magelang, yang diikuti 503 kepala daerah terpilih se-Indonesia, ternyata membentuk wanita muda ini menjadi seorang pemimpin daerah yang berkarakter dan berjiwa petarung.

Di 35 hari pertama masa kerja pemerintahan Kabupaten Kepulauan Sitaro pasca retret, banyak hal menarik yang dilakukan oleh sosok bupati kebanggaan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sitaro ini yang patut mendapat apresiasi. Salah satunya kunjungan ke Pulau Makalehi, pulau terluar di Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Kunjungan ini sempat menjadi viral di salah satu platform media sosial Suara Masyarakat Sitaro. Di suasana cuaca ekstrem dan tidak memungkinkan untuk beraktivitas di lautan, tekad yang keras dari sosok wanita yang tangguh dan pemberani ini tetap melakukan perjalanan penyeberangan dengan menumpang perahu motor milik Badan Penanggulan Bencana Nasional dari Pulau Siau menuju Pulau Makalaehi.

Hal ini dilakukannya ketika mendengar informasi ada banyak masyarakat yang terdampak bencana banjir, karena meluapnya air di Danau Makalehi dan merendam banyak rumah warga.

Kecintaannya kepada semua masyarakat Sitaro tidak menyurutkan niatnya untuk menyeberangi lautan, sekalipun harus berjibaku menerjang gelombang dan badai.

Sifat istri tercinta dari Reinol Tumbio ini tidak berubah semenjak kampanye maupun di saat sudah menjabat Bupati.

Di balik pribadinya yang anggun dan lembut, ibu dari 3 putri dan 1 putra ini, menyimpan jiwa petarung dan pemberani. Inilah sosok pemimpin wanita yang layak menyandang gelar Srikandi dari Nusa Utara.

Sosok pemimpin yang selalu siap menghadapi situasi dan kondisi alam Kepulauan Sitaro sekalipun harus berhadapan dengan cuaca ekstrem.

Sosok pemimpin yang tidak pernah duduk diam di kursi kepemimpinan namun selalu turun mengunjungi masyarakat untuk melihat dan merasakan segala keluh kesah yang dialami oleh masyarakat Sitaro terutama masyarakat yang terdampak bencana.

Gaya kepemimpinan yang tidak membangun sekat antara seorang pemimpin dengan masyarakatnya, namun menerobos dan menghancurkan jurang pemisah antara pemimpin yang di atas dengan masyarakat yang di bawah.

Tanpa jarak antara seorang pemimpin dan rakyat. Menyatu dengan rakyat lewat kegiatan yang disebut Musasema Ana U Wanua artinya temu pandang antara pemimpin kebanggaan dan masyarakat Sitaro, untuk saling berdialog mendengar dan mencari solusi persoalan di tengah-tengah masyarakat. Musasema Ana U Wanua sendiri terinspirasi dari gaya blusukan.

Masyarakat Sitaro patut berbangga punya Chintya Inggrid Kalangit, sebagai Bupati, pemimpin daerah wanita yang selalu mementingkan masyarakat daripada kepentingan pribadi.

Masyarakat Sitaro juga patut berbangga punya Chintya Inggrid Kalangit, satu-satunya bupati wanita dari 15 kabupaten kota di Sulawesi Utara.

Dengan selalu berpegang pada motto kehidupan, Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetianmu dan dalam kesucianmu, ini bertekad untuk memajukan Sitaro 5 tahun ke depan melalui Semboyan Pemerintahan Sitaro, yaitu Sitaro Masadada. Sitaro yang makmur, aman, sejahtera, damai nan indah.(ert)

Tinggalkan Balasan