KORANMETRO.COM- Sejak awal tahun hingga pertengahan Oktober 2025, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Manado, telah menangani 109 peristiwa kebakaran.
Kebakaran paling banyak terjadi di kawasan perumahan.
Selain kerugian materiel, kejadian kebakaran di Kota Manado juga menyebabkan 3 orang meninggal.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Manado, Glennstiano Kowaas, mengungkapkan penyebab kebakaran rata-rata karena hubungan pendek arus listrik, dan faktor kelalaian pemilik rumah.
“Korsleting seringkali karena kabel peralatan elektronik yang tidak dicabut. Penyebab kebakaran sering pula disebabkan kelalaian pemilik rumah yang lupa mematikan kompor,” ungkap Kowaas, saat ditemui awak media, pada Kamis (16/10/2025).
Dikatakan Kowaas, penanganan kebakaran sangat bergantung peran serta warga di lokasi kejadian.
Menurutnya, tingkat fatalitas bisa diminimalisir kalau warga cepat melapor ke pihak berwenang.
Kowaas mengimbau masyarakat untuk melaporkan ke call center Pemerintah Kota Manado 112 atau langsung ke Damkar di nomor 0431-864444, jika mengetahui peristiwa kebakaran.
“Ada juga informasi dari grup-grup media sosial. Jadi dengan ada laporan-laporan itu, langsung kami tangani,” jelas Kowaas.
Ia mengungkapkan saat ini fasilitas Damkar Manado dilengkapi 13 armada mobil pemadam roda 6, yang disiagakan di pos Damkar Wanea, Malalayang, Tuminting, Mapanget, dan Pos Induk Tikala. Sedangkan hidran air, katanya, terletak di beberapa titik strategis di dalam kota untuk memudahkan pengisian armada mobil Damkar.
“Di pos Malalayang, Wanea, Tuminting, Mapanget juga punya tandem air sendiri. Kami berharap akan ada penambahan armada dan hidran supaya upaya pemadaman bisa lebih optimal,” katanya.(ian)