Hidayat Limonu bersama Royke Maengkom di India
PENGURUS Besar (PB) IPSI memanggil pesilat binaan PPLP Sulut, Hidayat Limonu untuk mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas) Kejuaraan Dunia Pencak Silat Tahun 2018, yang dijadwalkan berlangsung Minggu 28 Oktober 2018 di Padepokan TMII Jakarta Timur.
Pemanggilan Hidayat untuk menggantikan pesilat Sulut lainnya, Abdul Malik, yang mengundurkan diri dari Tim Inti Indonesia untuk Kejuaraan Dunia dengan alasan focus menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Manado (Unima) Tondano.
Informasi dari Ventje Royke Maengkom, yang juga adalah pelatih Hidayat di PPLP Sulut, pemanggilan untuk mengikuti seleknas cukup mendadak karena di kelas B sebelumnya Abdul Malik sudah masuk tim inti. “Hidayat akan menghadapi pesilat DKI Jakarta yang sebelumnya adalah peraih medali emas PON XIX Jabar 2016,” ujar Maengkom.
Sebelumnya, Hidayat dipanggil oleh PB IPSI untuk memperkuat Tim Merah Putih pada Invitation to 4th Asian Pencak Silat Championship 2018, yang akan berlangsung di India, 30 September s.d. 04 Oktober 2018. Ketika itu, Hidayat hanya memperoleh medali perunggu setelah pada partai semifinal kalah dari pesilat Vietnam, yang pernah dikalahkan Abdul Malik di babak penyisihan Asian Games.
“Waktu di India, Hidayat meraih Medali perunggu Di babak semifinal Hidayat kalah dengan pesilat Vietnam yang tergabung dalam Team Asian Games. Sebenarnya poin bersaing ketat, malah pada ronde 3 Dayat sudah mulai unggul. Sayang 1 menit terakhir Dayat dapat insiden keram betis atau tikus-tikus. Kita lempar handuk karna Dayat so pincang,” kata Maengkom mengenai hasil di India.
Kendati terkesan mendadak karena Hidayat harus berada di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia (TMII), Minggu, 28 Oktober 2018, tapi Maengkom mengaku kesempatan dipanggil seleknas Kejuaraan Dunia Pencak Silat Singapura, Desember 2018 harus dipenuhi. “Ini kesempatan terbaik bagi Hidayat untuk bisa meraih kesempatan bertanding di iven bergengsi Kejuaraan Dunia Dewasa di Singapura,” katanya.
Penulis : Denny Andries
Komentar