METRO, Manado- Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) Cabang Manado berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan navigasi penerbangan dalam rangka merangkai konektivitas melalui transportasi udara.
Kepada awak media, General Manager Airnav Cabang Manado Danan Suseno menjelaskan bahwa untuk fasilitas AirNav Manado yang bisa dikatakan baru adalah instrument landing system (ILS), yang merupakan alat bantu navigasi pesawat yang memadu pesawat saat hendak mendarat dalam dua dimensi, yang pertama horizontal kemudian vertikal.
“Kalau horizontal itu bagaimana dia bisa lurus sampai di center land garis tengah dari landasan pacu. Kemudian yang vertikal itu bagaimana supaya ada slope yang aman untuk mendarat. Khusus di Manado yang memiliki kontur tanah berbukit-bukit, ILS ini sangat membantu pilot untuk melakukan pendaratan dengan nyaman,” ujar Danan, Kamis (26/9) kemarin.
Khusus di Manado dan daerah lain yang memiliki kontur tanah berbukit-bukit, menurut Danan biasanya pilot akan merasa khawatir, terlebih dalam kondisi cuaca yang kurang bagus dan berbagai faktor lainnya.
“Karena kalau kita pakai ILS dia hanya melihat pada instrument. Katakanlah kondisi di luar gelap tetap dia akan mengikuti petunjuk indikator, agar pilot mengetahui jarak pesawat terhadap area pendaratan pada runway,” ungkapnya.
“Selain di Manado, ILS sudah digunakan di bandara-bandara besar di Indonesia,” imbuh Danan.
Dijelaskan Danan, saat ini AirNav Manado mengatur sekitar 60 penerbangan per hari di Bandara Sam Ratulangi. Dibandingkan tahun 2018, kata Danan mengalami penurunan pada kisaran 20 persen. Namun menurutnya, di Manado tren kenaikan penumpang justru terjadi pada penerbangan internasional. “Untuk internasional saat ini ada 7 penerbangan yang eksis dipantau AirNav Manado,” tukas Danan.(71)