Tetty Paruntu saat tiba di istana negara, Senin (21/10/2019). (Foto ist)
METRO, Manado– Partai Golkar Sulawesi Utara bereaksi terhadap pemanggilan Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty ke istana Negara sebagai calon menteri, yang kemudian dibatalkan tanpa ada alasan yang jelas.
Ketua Fraksi DPRD Sulut, Raski Mokodompit mengatakan, pemanggilan Ketua DPD I Partai Golkar Sulut itu terus menjadi perbincangan, sekaligus tanda tanya di masyarakat, bukan hanya di daerah ini tapi seluruh negeri.
Dukungan moril berdatangan kepada Tetty, tapi tak sedikit pula cibiran dari publik yang tidak tahu kejelasan mengapa Tetty dipanggil untul menjadi menteri, lalu kemudian digagalkan masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Raski mendesak pihak istana harus memberikan klarifikasi yang sejujur-jujurnya.
“Bey Machmudin sebagai protokol waktu itu, dan Mensesneg Pratikno harus ada klarifikasi. Intinya pihak istana harus ada klarifikasi biar berita tidak simpang siur. Apalagi ini terkait dengan nama baik seorang pribadinya Christiany Euginia Paruntu. Baik kapasitas beliau sebagai Bupati Minsel dan Ketua DPD I Golkar Propinsi Sulut,” tegas Raski.
Selain itu, legislator Gedung Cengkih tiga periode itu mempertanyakan apakah benar ada tukang jagal di istana.
“Lima tahun lalu ada Maruarar Sirait calon menteri yang tidak dilantik. Di Pilpres ada Mahfud MD yang gagal berpasangan dengan Jokowi padahal sudah diundang ke istana. Sekarang ada ibu CEP. Ada apa dengan Istana? Apakah ada tukang jegal di istana? Ini yang menjadi pertanyaan banyak orang. Makanya harus ada klarifikasi dari pihak istana,” sambungnya.
Diketahui, Tetty Paruntu sudah menjelaskan secara tegas bahwa memang ada undangan dari Mensesneg Pratikno melalui Whatsapp untuk datang ke istana negara waktu itu.
Dalam pemberitaan media nasional pun, Tetty mengungkapkan dirinya tahu ada yang menjenggalnya hingga batal menjadi menteri. (YSL)