KONI Sulut memberikan warning kepada atlet atlet yang tengah menjalani persiapan menghadapi PON XX Papua. Jika fisik tidak siap, KONI Sulut tak segan-segan untuk tidak memberangkatkan atlet ke PON XX Papua, Oktober 2021 mendatang.
Menurut Ketua Harian KONI Sulut, Kolonel Inf Theo Kawatu SIP, melalui Sekum Tony Kullit, dari data hasil Tes Kemampuan Fisik, yang digelar beberapa waktu lalu, ternyata sebagian besar atlet Sulut fisiknya dibawah standar ideal untuk menghadapi iven sebesar PON.
“Hasil tes kemampuan fisik dasar yang sudah dilaksanakan tim teknis KONI Sulut akan menjadi pijakan untuk mengevaluasi apakah siap diberangkatkan ke PON atau tidak. Jadi, tiga bulan depan, akan dilaksanakan tes lanjutan untuk mengevaluasi apakah ada peningkatan fisik dari atlet yang digodok dalam program Pelatda,” kata Kullit.
Jika ternyata ada atlet yang tidak menunjukkan peningkatan fisik, lanjut Kullit tim teknis akan terus mengupayakan agar ada perbaikan. Tapi, kalau sudah ada upaya perbaikan dari tim teknis tidak juga mendongkrak fisik atlet, terpaksa atlet tidak diberangkatkan ke PON,” imbuhnya lagi.
Sementara itu, informasi dari Drs Estephanus Palili selaku koordinator pelaksana tes kemampuan fisik atlet Pelatda PON, sebagian besar atlet yang menjalani tes, sesuai data masih banyak yang fisiknya masih kurang. Bahkan tidak sedikit yang dibawah rata-rata.
Meski demikian, Palili optimis jika atlet mampu menjalani program latihan peningkatan fisik yang telah direkomendasi tim teknis KONI Sulut, fisiknya bisa diperbaiki. “Kami membuka kesempatan bagi para pelatih untuk berkonsultasi untuk memperbaiki fisik atlet yang masih kurang,” imbuh Palili.
Pada bagian lain, Pelatih Cabor Muaythai, Hendra Massie menyambut positif jika KONI Sulut tidak memberangkatkan atlet yang tidak memiliki fisik yang prima ke PON XX Papua. “Ini gebrakan baru dari KONI Sulut agar atlet benar benar siap secara fisik ke PON,” ucap Massie.(dni)
Komentar