Masyarakat Wajib Waspadai Demam Berdarah

>> Fogging, salah satu upaya meminimalisir penyebaran DBD.
Ilustrasi- Fogging, salah satu upaya meminimalisir penyebaran DBD.

METRO, Bitung- Pandemi Covid-19 belum juga terakhir. Penularan masih terus terjadi bahkan semakin masif. Mirisnya, di saat bersamaan masyarakat juga harus mewaspadai penyakit yang tak kalah berbahaya. Penyakit dimaksud tidak lain Demam Berdarah Dengue alias DBD.

“Iya, DBD juga harus diwaspadai. Ada beberapa kasus yang terjadi baru-baru ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Bitung, Jeanestte Watuna, Minggu (21/02) kemarin.
Penularan DBD di kondisi sekarang memang cukup potensial. Musim penghujan yang masih berlanjut jadi pemicu utama. Masyarakat harus bisa mencermati dan mengantisipasi situasi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Karena kondisi cuaca seperti ini membuat nyamuk aedes aegypti berkembang dengan baik. Tempat perkembangbiakan mereka juga dekat dengan permukiman sehingga potensial menularkan DBD,” ungkap Jeanestte.

Masyarakat kata dia, jangan sampai menganggap remeh situasi ini. Meskipun DBD sudah lama dikenal namun penanganannya bukan hal yang mudah. Butuh upaya keras dalam mencegah penularan dan membasmi perkembanganbiakan nyamuk aedes aegypti.

Jeanestte menegaskan kesehatan lingkungan jadi kunci memberantas DBD. Hal itu harus dilakukan secara rutin untuk menghindari penularan. Dan tak cuma warga, pemerintah pun wajib memperhatikan hal itu.

“Perhatikan saluran air di dekat rumah maupun semua tempat yang bisa menampung air. Jaga terus kebersihannya dan harus rutin dicek. Nyamuk berkembang biak di situ jadi harus bisa diantisipasi. Makanya kami berharap pemerintah di kecamatan dan kelurahan ikut memperhatikan. Tolong ingatkan ke masyarakat untuk rutin menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan,” tuturnya.

Dinas Kesehatan sendiri lanjut dia, saat ini tengah menaruh perhatian terhadap perkembangan penyakit tersebut. Upaya pencegahan sedang dilakukan dengan berbagai cara yang dianggap efektif. Selain sosialisasi ke masyarakat, pemantauan ke wilayah-wilayah yang dianggap rawan juga tengah dilaksanakan.

“Kami juga sudah menyiapkan bubuk abate yang diperuntukan bagi masyarakat. Nanti bisa dicek di puskesmas supaya bisa diambil. Taruh bubuk itu di bak penampung air atau tempat-tempat yang bisa menampung air guna membunuh jentik nyamuk,” katanya.

Bobby Sumolang, salah satu warga di Kecamatan Girian, meminta pemerintah serius dalam mengantisipasi penularan DBD. Hal yang dia kritisi adalah kebersihan lingkungan di masyarakat.
“Soal sampah yang seringkali menumpuk di TPS (tempat pembuangan sementara,red). Bagaimana mau sehat kalau seperti itu. Apalagi ini musim penghujan jadi kalau dibiarkan akan jadi sarang penyakit. Kalau begitu terus bukan Covid yang kita takut tapi DBD dan Malaria,” tukasnya.(69)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan