METRO, Boltim- Hingga bulan Maret 2021 ini realisasi Dana Desa (Dandes) tahap pertama 40 persen belum juga optimal di 80 Desa se-Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Bagaimana tidak, hampir semua desa yang ada disejumlah Kecamatan sampai sekarang masih saja dalam proses posting Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes).
Menurut kabar, buntut dugaan pergantian aparat desa mengakibatkan tahapan penetapan APBDes 2021 menjadi lambat. Dipihak lain, karena sistim birokrasi di insntansi terkait Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Boltim.
Hal ini diakui Kepala Bidang Pemerintahan Desa (Pemdes) DPMD Rusli Dajoh ketika ditemui METRO diruang kerjanya belum lama ini. Dia sendiri mengaku kecewa karena proses verifikasi APBDes terlalu berbelit-belit.
Alasanya, keuangan desa berasal dari dana transfer pemerintah pusat tidak seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Menurut Rusli, harusnya APBDes setelah ditetapkan atau sebelum diposting ke Sistim Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) seperti biasanya diverifikasi oleh Bidang Pemdes. Tidak ada hubunganya lagi dengan Sekretaris Dinas setempat.
“ Tetapi ini semua dokumen APBDes didalamnya termasuk Dandes harus menumpuk diruangan Sekretaris untuk verifikasi ulang. Tak heran terjadi keterlambatan posting,” singgung Rusli yang juga mantan Plt Kepala DPMD Boltim ini.
Benar saja, dari hasil pantauan METRO di Kecamatan Mooat, Senin (29/03) kemarin ternyata belum satupun Desa yang sudah posting APBDes. Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Mooat Fabio Gonibala,SE sendiri saat ditemui wartawan ini menerangkan, baru satu desa yang sudah siap posting APBDes, sementara desa-desa lainnya sedang dalam proses penetapan.
“ Laporan yang masuk di Pemerintah Kecamatan Mooat baru Desa Bongkudai Utara sudah siap posting APBDes,” jelasnya.
Meski begitu, dia menambahkan realisasi Dandes tahap pertama masih bisa dikejar pada triwulan kedua. “ Pencarian Dandes kan sudah tiga tahap yakni 40 persen pertama, 40 persen kedua dan 20 persen terakhir,” ujar Fabio. (40)