Dinas Dikda Sulut Dorong SMK Maksimalkan Tracer Study

METRO, Lolak- Tracer strudy atau penelusuran lulusan SMK menjadi salah satu agenda penting saat ini. Tracer study dilakukan untuk mengukur kinerja satuan pendidikan vokasi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan memiliki relevansi yang tinggi dengan dunia kerja.

Selain kiprah lulusan pendidikan vokasi dalam bentuk bekerja, melanjutkan studi atau berwirausaha, tracer study juga akan memotret tingkat relevansi proses pembelajaran di satuan pendidikan dengan realita di dunia kerja.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Daerah (Dikda) Sulut dr Liesje GL Punuh MKes yang disampaikan melalui Kabid Pembinaan SMK Vecky Pangkerego SPd MPd pada pertemuan MKKS SMK se-Sulut di SMKN 1 Mopuya Bolmong, Kamis (17/11), melalui tracer study, SMK dapat mengukur kebekerjaan lulusannya, baik itu bekerja, berwirausaha, maupun melanjutkan studi. Selain itu, SMK juga memperoleh umpan balik untuk melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.

Kata kabid, sasaran tracer study SMK tahun 2022 ini adalah seluruh lulusan SMK tahun ajaran 2020/2021, termasuk juga 192 satuan pendidikan SMK di Sulut baik sekolah swasta dan negeri, serta dunia kerja serta dunia industri yang menjadi mitra SMK dalam berbagai pengembangan mutu pendidikan di SMK.

“Jadi, tracer study diharapkan jadi aktivitas rutin di SMK yang terus dilaksanakan secara berkelanjutan setiap tahun. Saya mengajak seluruh SMK dan dunia kerja untuk berpartisipasi aktif dalam mensukseskan Tracer Study SMK ini,” ujar Kabid.

Ditambahkannya, program ini harus terus digenjot dan dimaksimalkan. Mengingat batas waktu hingga tanggal 25 November 2022.

“Secara nasional ditargetkan 70 persen, kendati demikian minimal bisa 50 persen dan ini harus kita sukseskan bersama,” imbau Pangkerego.

Pada kesempatan itu, Ketua MKKS SMK se- Sulut Drs Moodie Lumintang MPd mengajak seluruh kepsek SMK untuk memaksimalkan waktu yang ada dalam mensukseskan tracer study ini.

“Mari kita sukseskan bersama program tracer study pendidikan vokasi di Sulut,” ungkap kepsek.

Sementara itu, Sekretaris MKKS SMK se-Sulut Drs Novrie Sumampouw kembali mengingatkan para kepsek untuk menginformasikan agar dalam pengisian tracer study dilakukan sesuai apa adanya.

“Jangan operator sekolah yang isi, mengingat nantinya dari Kemendikbudristek akan cek langsung ke DuDi apakah betul lulusan sekolah tersebut bekerja di sana,” tukas Sumampouw.(fly/kg)

Komentar