METRO, Manado- Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Utara menggelar kegitan seminar, bazar dan pasar murah UMKM, pada Rabu (14/12).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program U-FinE dari DJPb untuk mendukung UMKM merambah segmen yang lebih besar. Seminar ini berisi pengenalan beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM diantaranya digital payment, lelang UMKM, sertifikasi halal, dan pelatihan kredit program.
“Tujuannya untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu, red) memberi perhatian yang besar terhadap pemberdayaan UMKM,” ujar Kepala Kantor Wilayah DJPb Sulut, Ratih Hapsari Kusumawardani, saat dimintai keterangan oleh awak media.
Ratih mengatakan, seminar ini bertujuan untuk mendorong inklusi keuangan pelaku UMKM serta mendorong debitur KUR dan pembiayaan UMi untuk naik kelas.
“Saat ini pemerintah ingin menggalakkan KUR dan inklusi keuangan. Kami akan bekerja sama dengan semua pemerintah daerah sehingga UMKM bisa mendapatkan akses lebih banyak untuk mendapatkan KUR,” kata Ratih.
Menurut dia, di masa pandemi Covid-19 UMKM menjadi tulang punggung dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. UMKM yang tumbuh dengan baik, kata Ratih akan berkontribusi pada peningkatan produk domestik bruto (PDB) daerah.
“Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara naik signifikan, salah satunya didorong oleh UMKM, karena itu pemerintah sangat mengharapkan pelaku UMKM bisa berpartisipasi sehingga kondisi perekonomian lebih baik di tahun 2023,” ungkapnya.
Selain terdampak pandemi Covid-19, menurut Ratih UMKM juga dihadapkan dengan berbagai tantangan, diantaranya kesulitan permodalan, kesulitan dalam perizinan, kesulitan untuk mendapatkan bahan baku, dan kesulitan untuk memasarkan produk.
“Melalui program U-FinE, diharapkan Kanwil DJPB dapat berperan lebih aktif dalam membantu UMKM yang masih kesulitan untuk mendapatkan akses perbankan,” tukas Ratih.(71)
Komentar