METRO, Manado- Pasca Lebaran 2023 Kota Manado tercatat mengalami deflasi sebesar 0,22 persen pada bulan Mei 2023, sehingga inflasi tahun kalender Kota Manado mencapai 0,94 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik, Asim Saputra mengungkapkan, sepanjang tahun 2023 Manado dua kali mengalami deflasi, yaitu pada bulan Februari dan Mei.
“Secara tahun kalender selama 5 bulan terakhir inflasi Kota Manado berada dalam posisi yang cukup rendah, yaitu 0,94 persen,” ujar Asim, saat menyampaikan perkembangan indeks harga konsumen Kota Manado, di Kantor BPS Sulut, Senin (5/6) siang.
Menurut Asim, delapan kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, makanan minuman dan tembakau, penyediaan makanan dan minuman/restoran, kelompok pakaian dan alas kaki, perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga, dan kelompok kesehatan.
“Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok rekreasi olahraga dan budaya dan kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan,” ungkapnya.
Beberapa komoditas utama seperti bensin, beras, angkutan dalam kota, nasi dengan lauk dan ikan cakalang, menurut dia masih menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kota Manado.
“Bensin masih menyumbang andil inflasi yang cukup tinggi hingga mencapai 0,9743 persen,” katanya.
Dijelaskan Asim, jenis komoditas pendorong inflasi di Kota Manado yaitu bawang merah, soto, ikan oci, ikan deho, ikan malalugis, capcai, ikan bubara, bawang putih, parfum, dan cumi-cumi.
“Sementara komoditas yang menahan inflasi yaitu angkutan udara, ikan cakalang, ikan selar, sawi putih, cabai rawit, daun bawang, ikan tuna, ikan teri, kangkung, dan pisang,” pungkasnya.(71)
Komentar