METRO, Manado- Manfaat tanaman mangrove sangat beragam. Selain jadi penahan abrasi pantai, tanaman yang punya nama lain bakau ini banyak dimanfaatkan untuk pengobatan dan bahan olahan makanan
Di tangan ibu-ibu Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut), mangrove diolah menjadi bahan pangan berupa kerupuk, keripik dan teh herbal.
Ketua Kelompok Wanita Pesisir Sarimunte, Amina Binsijek, mengungkapkan awalnya produk-produk dari olahan mangrove ini hanya dipakai untuk keperluan sehari-hari. “Sekarang mulai kami seriusi sebagai usaha kelompok, untuk mendukung ekonomi keluarga juga,” ujar Amina.
Dijelaskannya, untuk mengolah mangrove menjadi bahan pangan dibutuhkan pengetahuan tentang jenis mangrove, karena tak semua tanaman penahan abrasi itu bisa berhasil digunakan atau diolah.
“Ada tiga jenis mangrove yang dapat diolah, yakni acanthus ilicifolius, rhizophora Sp dan sonneratia Sp. Jadi kita tak mengolah sembarangan, harus tahu mana jenis mangrove yang bisa digunakan,” ungkapnya.
Menurut Amina, produk olahan pangan dari mangrove saat ini sudah mulai diminati masyarakat, sehingga dirinya bersama ibu-ibu kelompok wanita pesisir berupaya mengurus izin untuk lebih memudahkan pengembangan usaha.
“Sejauh ini banyak yang suka dan yang beli, walaupun kami saat ini masih dalam proses pengurusan PIRT,” kata Amina.(swi)
Komentar