KORANMETRO.COM- Tren penerimaan dan belanja negara di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan pertumbuhan positif.
Ditjen Perbendaharaan Kantor Wilayah Sulut, mencatat hingga tanggal 31 Juli 2024, pendapatan APBN regional Sulut tumbuh 4,38 persen secara year on year, sementara serapan belanja APBN tumbuh 13,51 persen year on year.
Total penerimaan hingga akhir Juli senilai Rp 2.931,78 miliar atau terealisasi 55,95 persen dari target. Pendapatan negara sebagian besar disumbang oleh penerimaan perpajakan sebesar Rp 2.176,73 miliar.
“Pertumbuhan penerimaan perpajakan utamanya disebabkan tumbuhnya pajak penghasilan sebesar 17,82 persen,” kata Hari Utomo, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Perbendaharaan Sulut, dalam kegiatan Bacirita APBN, di Gedung Keuangan Negara Manado, Jumat (23/8/2024) siang.
Menurut Hari, sumber penerimaan negara lainnya dari pendapatan bea dan cukai, yang pada akhir Juli telah terealisasi Rp 37,41 miliar.
“Selain dari perpajakan dan bea cukai, pendapatan APBN lainnya adalah penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Capaian PNBP hingga 31 Juli 2024 sebesar Rp755,06 miliar atau 62,4 persen dari target anggaran,” papar Hari.
Dari sisi belanja, kata Hari, belanja pemerintah pusat mencatatkan peningkatan serapan sebesar 53,3 persen atau terealisasi Rp5.325,18 miliar. Capaian ini, ujarnya, tumbuh 20,85 persen jika dibandingkan tingkat realisasi pada periode yang sama di 2023.
“Pertumbuhan tersebut disebabkan oleh
pertumbuan belanja barang yang digunakan dalam rangka Pemilihan
Umum 2024,” ucap Hari.
Belanja pegawai telah terealisasikan 67,16 persen dari total pagu. Sedangkan untuk realisasi belanja modal telah terealisasikan 38,99 persen. Sedangkan dana transfer ke daerah yang telah disalurkan sampai dengan akhir Juli 2024, mencapai Rp 7,75 triliun.
“Komponen belanja terbesar untuk dana transfer ke daerah, belanja pegawai dan belanja barang,” katanya.(ian)
Komentar