Volume Konsumsi Konsumen di Sulut Tak Terpengaruh Inflasi

METRO, Manado- Kondisi ekonomi konsumen di Sulawesi Utara pada triwulan III 2019 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi pada triwulan II 2019. Hal ini tercermin dari nilai indeks tendensi konsumen (ITK) Provinsi Sulawesi Utara yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 110,83.

Dijelaskan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Ateng Hartono, peningkatan kondisi ekonomi konsumen Sulawesi Utara di triwulan III 2019 tercermin dari meningkatnya ketiga variabel pembentuk ITK yaitu pendapatan rumah tangga, pengaruh inflasi, dan volume konsumsi masyarakat baik makanan maupun non makanan. Peningkatan indeks pendapatan, kata Ateng menunjukkan adanya tambahan pendapatan masyarakat dari berbagai sumber yang diantaranya adalah adanya pembayaran gaji ke 13 dan tunjangan ke 13 bagi para PNS, TNI, POLRI yang secara nilai juga lebih besar karena sudah termasuk kenaikan gaji 5 persen.

“Nilai ITK menunjukkan derajat optimisme kestabilan ekonomi yang ditunjukkan oleh perilaku konsumen dalam menyimpan dan membelanjakan pendapatan rumah tangganya,” ujar Ateng, di Kantor BPS Sulut, Selasa (5/11) siang

Menurutnya, meningkatnya optimisme konsumen mengindikasikan keadaan ekonomi yang baik, sehingga konsumen akan lebih banyak membelanjakan uangnya. Sebaliknya, jika kondisi ekonomi dan optimisme konsumen menurun, maka konsumen akan cenderung mengurangi pengeluaran rumah tangga menyesuaikan dengan kondisi finansialnya,” jelas Ateng.

Dia juga mengungkapkan bahwa, adanya inflasi tidak menghalangi masyarakat untuk membelanjakan uangnya, terlebih lagi selama satu triwulan ini harga berbagai barang dan jasa secara umum di Kota Manado justru mengalami deflasi sebesar 3,69 persen. “Peningkatan pendapatan yang selaras dengan penurunan berbagai harga komoditas barang dan jasa secara umum turut memberi andil dalam meningkatkan nilai konsumsi dan peningkatan daya beli masyarakat,” ungkap Ateng.

Dia menyebut, berbagai acara keagamaan yang berlangsung selama triwulan III 2019 seperti pengucapan syukur di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Utara, perayaan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan penyembelihan hewan qurban, serta adanya pergantian tahun ajaran baru sekolah turut menjadi pendorong meningkatnya volume konsumsi masyarakat selama triwulan III 2019.

“Nilai ITK Sulut menjadi yang tertinggi di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua, serta menempati urutan tertinggi ke 3 dari 34 provinsi secara nasional setelah Nusa Tenggara Timur dan Bali,” pungkas Ateng.(71)

Pos terkait