METRO, Sangihe- Kasus Covid-19 di Kabupaten Sangihe terus mengalami peningkatan. Sejak bulan Juni 2021. Diawali supermaket Megaria menjadi klaster baru Covid-19 yang “mendulang” kurang lebih 40-an karyawannya yang terkonfirmasi positif Covid-19, kini kabupaten yang terletak berbatasan dengan negara Philipina itu menjadi kabupaten nomor satu di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk pasien terbanyak Covid-19. Pasalnya, dari data yang berhasil dirangkum harian ini menyebutkan, sebelumnya ada 42 kasus positif pertengahan Juni, menjadi 97 kasus hingga di awal Juli.
Hal ini sontak membuat pihak rumah sakit kelabakan dalam penanganan pasien Covid-19. Betapa tidak, sebagian ruangan terpaksa harus di alihkan untuk dipakai menangani pasien-pasien Covid-19.
“Memang awalnya hanya ruangan Mawar yang digunakan untuk menangani kasus pasien yang terkonfirmasi positif Corona, tapi karena setiap hari ada banyak pasien positif Covid-19 masuk, sehingga ruangan tersebut kapasitasnya tak mampu menampung. Maka ada beberapa ruangan terpaksa dialihkan fungsinya untuk menangani kasus Covid-19,” ungkap Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Liun Kendage Tahuna, dr Handri Pasandaran ME.
“Tetapi perlu juga dipahami dan diketahui semua kalangan, bahwa di ruangan tersebut hanya pasien yang terkonfirmasi positif saja dan tidak bercampur dengan pasien lainnya. Artinya tidak di satu ruangan yang sama dengan pasien penyakit lain dan itu aman,” sambungnya.
Terpisah kepala BPBD yang juga selaku sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Ir Rivo Pudihang mengatakan yang pasti pemerintah daerah terus melakukan upaya dalam rangka penanganannya.
“Tadi (Senin,red) pemerintah daerah bersama Forkopimda dan satuan tugas melakukan rapat. Ada beberapa hal yang nantinya akan dikeluarkan terkait penanganan kasus Covid-19 ini. Dan juga esok akan memanggil semua para camat dan forum keagamaan untuk membahas hal itu,” ujarnya.(km-01)






