METRO, Amurang- Warga Desa Tondey Dua, Jaga V, Kecamatan Motoling Barat, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) dihebohkan dengan ditemukan dua lelaki yang tewas mengenaskan dalam kamar. Pria lanjut usia (Lansia) bernama Rentje Lumowa (74), tewas dengan seutas tali terikat di leher, sedangkan cucunya bernama Tekaldo Piri (14) tewas bersimbah darah dengan luka sayatan benda tajam di leher.
Informasi yang didapat, Lansia itu ditemukan sudah tal bernyawa dengan posisi tersandar di dinding, kaki menyentuh lantai dengan seutas tali nilon melilit leher, sementara ujung tali lainnya terikat di balok plafon kamar tidur.
Sementara cucunya Tekaldo saat ditemukan bersimbah darah, dengan posisi tidur telungkup di atas ranjang dengan luka gorok di bagian leher. Dan kedua korban hanya berjarak sekitar satu setengah meter dalam kamar.
Sebagaimana diceritakan oleh Kanit Reskrim Polsek Motoling, Ipda Maxi Sariowan, kedua korban pertama kali ditemukan oleh Aldy Lumowa (35), Senin (27/09) pagi sekitar pukul 09.00 Wita.
“Menurut saksi, sebelum tidur korban Rentje sempat meminta istrinya Heisye Kumayas agar besoknya (Senin, red) memanaskan nasi jaha untuk sarapan dan minum kopi. Setelah itu korban masuk ke kamar untuk beristirahat dengan cucunya Tekaldo. Sementara saksi Aldi Lumowa yang tak lain adalah anak kandung korban seperti biasanya tidur di ruang tamu depan kamar korban. Korban Rentje masuk kamar untuk istirahat sekitar pukul 01.00 Wita. Sementara saksi Aldi terlelap sekitar pukul 02.05 Wita,” ujar Ipda Maxi Sariowan.
Lanjut dia, sekitar pukul 08.00 Wita, saksi Aldi terbangun dan langsung menuju ke dapur menemui ibunya Heisye yang sedang menyiapkan kopi dan memanaskan nasi jaha untuk sarapan sesuai yang dipesan oleh korban.
Saat itu Heisye menyuruh anaknya yakni saksi Aldi untuk membangunkan ayahnya dan Tekaldo untuk sarapan. Awalnya Aldi mengetuk pintu kamar yang dikunci dari dalam. Karena tak ada jawaban, Aldy memilih membangunkan lewat jendela. Lantaran tak kunjung ada jawaban akhirnya saksi membuka paksa dengan mendobrak jendela.
Bak disambar petir disiang bolong, Aldy sontak terkejut sambil teriak melihat tubuh ayahnya dan Tekaldo sudah tidak bernyawa. Tetangga yang mendengar teriakan itu segera berkumpul dan membantu membuka pintu kamar dan mendapati kedua korban sudah tewas. Warga dan pemerintah setempat melaporkan hal tersebut ke Polsek Motoling dan pemerintah Kecamatan Motoling Barat.
Sementara itu Kapolsek Motoling, Iptu Tonny Simarmata ketika dikonfirmasi melalui Kanit Reskrim Ipda Maxi Sariowan mengatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan dan sudah dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan identifikasi korban.
“Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan penyidikan. Kami pihak kepolisian belum bisa memastikan penyebab dari kematian kedua korban, sebab masih akan menunggu hasil otopsi dari bagian forensik,”singkatnya.(77)






