oleh

Pelayanan BBM di Talaud Amburadul, Pertamina Diminta Bertindak

-Politik-393 views

METRO, Manado- Anggota Komisi III bidang Pembangunan, Sherly Tjanggulung menyampaikan pengeluhannya atas pelayanan pengisian bahan bakar minyak (BBM) yang ada di daerah pemilihannya, Nusa Utara, tepatnya di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Keluhan ini disampaikan langsung Tjanggulung kepada pihak PT Pertamina saat rapat dengar pendapat bersama Komisi II dan III di ruang rapat lantai III Kantor DPRD Sulut, Selasa (19/10/2021).

Ia mengatakan, apa yang disampaikannya adalah kejadian yang dirasakannya langsung saat berada di Talaud. Dimana pelayanan BBM yang buruk terjadi di beberapa wilayah di Talaud, di antaranya di Kecamatan Beo, Melonguane, dan Kabaruan.

Pelayanan BBM di Beo, kata Tjanggulung, masih manual tidak memakai mesin. Padahal, daerah itu pertama kali dibuka pertamina atau pengisian BBM.

“Tempat pengisiannya kotor dan jorok. Kalau saya beli BBM sebanyak 20 liter itu sudah di ember. Kalau dituang tak sedikit yang terbuang. Jadi volumenya sudah tidak sesuai ukuran,” katanya.

Sedangkan di Melonguane, pelayanan BBM di sana bukanya sudah lewat pukul 09.00 Wita. Orang yang bekerja atau petugas SPBU di sana begitu lama membuka pelayanan pengisian BBM.

“Karena seperti itu terjadi antrean, bahkan terkadang pukul 16.00 Wita sudah ditutup. Padahal mereka menyampaikan pelayanan baru ditutup pukul 17.00 Wita,” ungkap Tjanggulung.

SPBU juga disebutnya lebih mengutamakan orang yang mengisi BBM di jeriken daripada kendaraan yang sudah menunggu antrean.

“Jadi saya meminta kepada pihak PT Pertamina untuk melakukan pengawasan kepada pertamina di Kabupaten Kepulauan Talaud,” pinta legislator dapil Nusa Utara itu.

Ia mengaku tidak mau berbicara ke siapa-siapa soal pelayanan BMM ini.

“Saya menunggu momen ini untuk menyampaikan unek-unek saya ke bapak pihak PT Pertamina,” ungkapnya.

Di Talaud, lanjut dia, mobil yang akan mengisi BBM harus antre lama, hingga bisa berjam-jam. Menurut dia, tempat pengisian BBM di Talaud harus ditambah.

“Kondisi saat ini di Melonguane dan Kabaruan hanya ada satu, dan di Beo hanya manual tidak ada mesin. Untuk itu perlu dibangun dan tambah depot Pertamina. Supaya ada pelayanan BBM memuaskan kepada masyarakat,” tegas Tjanggulung.

Sales Area Manager Pertamina Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) Tito Rivanto mengatakan, kondisinya memang sangat spesifik.

“Dan untuk penyalurannya memang secara ekonomis tidak sama dengan Sulut daratan, kemudian beberapa hal ini menjadi masukan bagi kami untuk pembenahan,” tandas Tito.(37)

Komentar