METRO, Manado- Ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan II-2022 dibanding triwulan II-2021 tumbuh sebesar 5,93 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Sulut, Asim Saputra mengungkapkan bahwa beberapa lapangan usaha yang mendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2022 diantaranya transportasi dan pergudangan yang tumbuh 22,38 persen. Kemudian pengadaan listrik, gas, dan produksi es 11,74 persen, serta penyediaan akomodasi dan makan minum 9,08 persen.
“Hampir semua lapangan usaha tumbuh positif, kecuali tiga lapangan usaha, yaitu pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang, administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, serta jasa keuangan dan asuransi,” ujar Asim.
Peningkatan pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan, menurut Asim ditopang oleh tingginya pergerakan penumpang transportasi umum, baik angkutan darat, laut, dan udara. “Sejalan dengan adanya cuti bersama Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah,” katanya.
Pada lapangan usaha pengadaan listrik, gas, dan produksi es, kata Asim pertumbuhan didorong oleh peningkatan produksi dan nilai penjualan listrik di hampir semua segmen pelanggannya. “Distribusi listrik pada triwulan II-2022 mengalami pertumbuhan positif,” terangnya.
Lanjut Asim, pertumbuhan positif pada lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum didorong oleh mulai banyaknya pertemuan tatap muka atau meetings, incentives, conferences, exhibitions yang dilaksanakan di hotel serta adanya momen hari raya idul fitri dan libur sekolah. “Sehingga mampu meningkatkan aktivitas penyediaan akomodasi dan makan minum,” ungkap dia.
Asim mengatakan, struktur perekonomian Sulawesi Utara menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan II-2022 didominasi oleh lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; konstruksi, dan industri pengolahan.
“Jika ditinjau dari masing-masing sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara triwulan II-2022, lapangan usaha transportasi dan pergudangan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 1,62 persen persen,” pungkas Asim.(71)