METRO, Manado- Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang mengungkapkan bahwa hingga akhir September 2022, Karantina Pertanian Manado telah memfasilitasi ekspor komoditi pertanian asal Sulawesi Utara senilai Rp 4,9 triliun.
“Komoditas tertinggi yang diekspor adalah kelapa dan produk turunannya,” ujar Bambang, saat mendampingi Komisi IV DPR RI dalam kunjungan kerja ke Propinsi Sulawesi Selatan, Minggu (9/10).
Selain kelapa, menurut Bambang ada juga beberapa produk unggulan baru yang sedang dibina untu menjadi produk unggulan dari Manado, seperti porang, stevia dan bunga krisan.
“Disini hampir semua ekspor adalah produk tumbuhan karenanya harus selalu dijaga dari unsur aflatoxin, cemaran logam serta hama penyakit,” jelas Bambang.
Ia mengatakan, Karantina Pertanian telah memiliki 50 laboratorium yang ada di unit pelaksana teknis. “Tetapi belum semua uji dapat dilakukan di laboratorium tersebut, hanya beberapa yang telah komplit. Karenanya tahun depan kami akan perkuat laboratorium ini,” ucap Bambang.
Bambang menilai tugas karantina pertanian sangat berat. Harus menjaga 537 pintu pemasukan dan pengeluaran dengan sumber daya manusia yang terbatas.
“Terima kasih kepada Komisi IV DPR RI yang telah mendukung karantina pertanian, di setiap kunjungan ke daerah selalu menggandeng karantina dan memberikan masukan masukan,” pungkas Bambang.(71)
Komentar