METRO, Manado – Kegiatan ekspor barang dan jasa Sulut pada triwulan dua tahun 2018 ini, mampu mendongkrak 3,14 persen pada pertumbuhan ekonomi.
Penilaian ini disampaikan Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Soekowardojo.
“Kinerja ekspor barang dan jasa tersebut tercatat sebagai kontributor tertinggi pertumbuhan ekonomi Sulut yang pada triwulan II tahun dibanding triwulan I tahun 2018 (qtoq) tercatat sebesar 6,23 persen,” kata Soekowardojo.
Dia menambahkan, pertumbuhan ekonomi daerah ini juga didorong tingginya konsumsi pemerintah dan konsumsi lembaga nonprofit rumah tangga (LNPRT).
“Ekspor non migas seperti minyak nabati, makanan olahan dan lainnya tercatat mengalami peningkatan sebesar 30.49 persen,” ungkapnya.
Lanjut Soekowardojo, konsumsi pemerintah tumbuh sebesar 10.73 persen (yoy) dengan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 1.82 persen yang disebabkan adanya peningkatan belanja barang dan jasa.
Selain itu, katanya, konsumsi LNPRT juga meningkat sebesar 10,78 persen dengan kontribusi terhadap pertumbuhan sebesar 0,22 persen.
Ke depan, Bank Indonesia memperkirakan kinerja perekonomian Sulut akan meningkat pada triwulan III dan triwulan IV/2018. Peningkatan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Sulut berpotensi menjadi sumber pertumbuhan baru selain pertumbuhan di sektor utama.
Dia mengatakan, perkiraan akan membaiknya pasokan bahan baku untuk industri akan berdampak positif bagi kinerja ekspor Sulut.
Ke depan, konsumsi rumah tangga juga diperkirakan masih kuat, sementara itu, sesuai pola seasonalnya, konsumsi pemerintah diperkirakan akan mengalami peningkatan pada semester II 2018.
Penulis: Hence Poli