METRO, Manado- Kota Manado mengalami inflasi sebesar 0,47 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 105,27 pada bulan November 2020 menjadi 105,76 di bulan Desember 2020. Hingga bulan Desember 2020, perkembangan inflasi di Manado tercatat sebesar -0,18 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun -0,18 persen.
Demikian disampaikan Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Norma Regar lewat streaming youtube, pada Senin (4/01) siang.
Dijelaskan Norma, komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terhadap inflasi Kota Manado adalah ikan cakalang sebesar 0,1217 persen. Diikuti oleh angkutan udara, ikan malalugis, cabai rawit, kain gorden, telur ayam ras, tarif kendaraan roda 4 online, ikan tude, sepeda motor, dan parfum.
“Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah tomat, lemon, emas perhiasan, pisang, jeruk nipis, apel, buncis, cabai merah, terong dan bawang merah,” ujar Norma.
Dari data BPS Sulut, diketahui bahwa dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, enam kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks yaitu terjadi pada kelompok perlengkapan,peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kelompok transportasi, kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pakaian dan alas kaki dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.
Satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,10 persen. Dan empat kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok pendidikan.
“Di Pulau Sulawesi, 12 kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 1,15 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Pare-Pare sebesar 0,07 persen. Deflasi terjadi di Kota Luwuk sebesar 0,26 persen,” pungkas Norma.(71)
Komentar