PELAKSANAAN Tes Kemampuan Fisik Atlet Sulut yang akan segera masuk dalam program Pelatda PON, selama dua hari, Senin dan Selasa lalu ternyata belum memadai. Pasalnya, ada atlet sejumlah cabang olahraga belum menunjukkan kondisi fisik yang layak dalam persiapan menghadapi iven besar seperti PON.
Menurut Ketua Tim Teknis Pelaksana Tes Kemampuan Fisik Atlet PON, Estephanus Palili, dari 23 cabor yang tengah bersiap menghadapi PON, ada satu cabor yang tidak mengikuti tes karena atlet-atletnya berlatih di luar, yakni Gantole. “Kalau Gantole atletnya memang tidak ada di Manado, tapi ada juga beberapa cabor seperti layar, bulutangkis dan bola basket yang berlatih di luar Manado,” ujar Palili.
Kendati demikian, Palili memastikan pihaknya akan mengirimkan formulir item tes kepada atlet yang berlatih di luar Manado untuk mengetahui kemampuan fisik sebelum Pelatda PON berjalan. “Kami sudah meminta tim pelatih cabor yang atletnya berada di luar Manado agar mengirimkan formulir item item yang dites untuk selanjutnya dikirim kembali kepada kami agar bisa diketahui kemampuan fisik atlet sebelum Pelatda dimulai,” katanya.
Sementara itu, pantauan di lokasi tes GOR KONI Sario Manado, yang berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, atlet cabor tinju, yakni Farrand Buyung Papendang menjadi atlet yang memiliki VO2Max yang lebih baik dari seluruh atlet yang ikut tes. Kemudian di kelompok putri, terdapat atlet cabor Muaythai, Angelina Runtukahu dan atlet Karate, Vhelen Sampelan, yang memiliki VO2Max yang baik.
Sejumlah cabor memang masih belum menunjukkan kemampuan fisik yang prima dalam menghadapi PON. Karena itulah, Tim Teknis KONI Sulut akan kembali menjadwalkan program tes kemampuan fisik tiga bulan mendatang. “Hasil tes masing-masing atlet akan diseminarkan dengan menghadirkan para pelatih dan diserahkan kepada pelatih sebagai dasar penyusunan program saat Pelatda nanti,’ imbuh Marnex Berhimpong, sekretaris pelaksana tes.
Seperti diketahui, tahapan persiapan menghadapi PON XX Papua sudah mulai dilakukan oleh KONI Sulut melalui penerapan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh atlet dan pelatih serta petugas tes terlebih dahulu harus mengikuti Rapid Tes Antigen, yang dilakukan KONI Sulut bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Sulut.(dni)
Komentar