METRO, Jakarta- Mabes Polri mengungkap 2,5 ton sabu jaringan Timur Tengah baru-baru ini. Pengungkapan ini merupakan terbesar dalam sejarah Polri.
Kasus ini diungkap oleh tim gabungan Satgas Khusus Merah Putih dan Direktorat IV/Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Khusus Satgas yang dipimpin oleh Irjen Ferdy Sambo dan Kombes Herry Heryawan dan pelaksana lapangan Kompol Malvino Edward Siregar, tim Satgassus menangkap 1,2 ton dari jaringan Timur Tengah yang dikendalikan oleh WN Nigeria Onkokwo Nonso Kingsley alias KMK.
Bukan kali ini saja Satgassus mengungkap jaringan narkoba. Sebelumnya, tim yang dipimpin Ferdy Sambo dan Herry Heryawan juga pernah mengungkap 1 ton sabu di Hotel Mandalika, Anyer, Banten pada Mei 2017 lalu.
Dalam kasus ini, tim yang saat itu dipimpin mantan Kapolri Jenderal (Purn) Idham Azis menangkap 7 orang ditangkap. Ketujuhnya telah disidang dan divonis hukuman mati.
Satgassus juga pernah mengungkap 288 Kg sabu pada Januari 2020 di Pagedangan Banten. Sebanyak 3 orang kurir saat itu tewas ditembak karena melakukan perlawanan.
Tidak hanya itu saja, Satgassus juga pernah mengungkap 800 Kg sabu pada Mei 2020 di Taktakan, Serang, Banten. Dua orang pelaku divonis hukuman mati.
Prestasi lainnya yang ditorehkan oleh tim pimpinan Ferdi Sambo dan Herry Heryawan ini juga pernah mengungkap 400 Kg sabu pada Juni 2020 di Sukabumi, Jawa Barat. 13 Orang pelaku divonis hukuman mati.
Pada Desember 2020 lalu, tim Satgassus juga megungkap 200 Kg sabu di Banda Aceh dan Petamburan, Jakarta Pusat. Delapan pelaku dari jaringan ini masih dalam proses persidangan. Baru-baru ini, Satgassus juga mengungkap 1,2 ton sabu di Aceh Barat, Aceh pada 15 April 2021 lalu. Dalam kasus ini, Satgassus menangkap 10 orang pelaku.
Jaringan 1,2 ton sabu ini dikendalikan oleh terpidana mati, WN Nigeria Okonkwo Nonso Kingsley alias KMK alias John.
“Ada 7 orang berperan sebagai pengendali ini adalah S, AAM, KMK, AW, HG, A, dan M. Ini merupakan 7 orang yang berperan sebagai pengendali, dari mulai pergerakan sabu-sabu ini dari Afghanistan sampai rute titik koordinat yang sudah ditentukan oleh pemesan dan telah disepakati oleh si transporter dari Afghanistan,” tutur Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dalam jumpa pers, Rabu (28/04).
Pada saat penangkapan tersebut, kita bisa amankan 1,2 ton sabu-sabu, ini agak berbeda dengan yang berasal dari jaringan Hong Kong, ini memang berasal dari Afghanistan, di mana melibatkan pelaku Nigeria, Malaysia, kemudian pelaku lokal yang sebagian dikendalikan dari lapas,” imbuhnya.
Ferdy Sambo merupakan perwira tinggi Polri yang saat ini menjabat sebagai Kadiv Propam Polri. Sebelumnya, Ferdy Sambo menjabat sebagai Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.
Karir Ferdy Sambo cukup menonjol. Lulusan Akpol 1994 ini pernah dipercaya sebagai Wakil Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya pada 2015.
Sementara Kombes Herry Heryawan saat ini menjabat sebagai Direktur Penyidikan Densus 88 Antiteror Polri. Perwira menengah yang akrab disapa Herimen ini bukan orang baru di Densus. Sejak 2002, Herimen sudah terlibat dalam sejumlah operasi penangkapan teroris, di antaranya gembong teroris Noordin M Top.
Kasus menonjol lainnya yang pernah diungkap Herry Heryawan yakni pengungkapan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin di sebuah kafe di Jakarta Pusat. Saat itu, Ferdy Sambo merupakan Wadirkrimum Polda Metro Jaya dan Hery Heryawan adalah Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Tim Polri mengungkap kasus peredaran narkoba sebanyak 2,5 ton sabu. Barang bukti sebanyak itu didapatkan dari penindakan dari sejumlah tempat.
“Dan kalau kita lihat dari sisi bahayanya, dengan kita amankan 2,5 ton narkoba ini. Maka bisa kita amankan kurang lebih 10,1 juta jiwa masyarakat yang kita selamatkan,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Hal itu disampaikan Sigit dalam konferensi pers pengungkapan kasus narkoba di Mabes Polri, Rabu (28/4/2021). Turut hadir dalam konferensi pers ini Menkeu Sri Mulyani, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto serta jajaran dari BNN.
Dalam kasus ini, Satgas Polri menangkap total 18 tersangka, terdiri dari 17 WNI dan 1 WN Nigeria.
Para tersangka ditangkap di Meulaboh, Aceh Barat pada tanggal 15 April 2021 malam. Dari 18 tersangka itu disita sabu seberat 2,5 ton yang disimpan di bak fiber di sebuah rumah di Lorong Kemakmuran, Kec. Meureubo, Aceh Barat, NAD.(dtk)
sumber: detik.com
Komentar