Laris di Delapan Negara, Alocasia Sulut Kini Tembus Pasar Jerman

Ekonomi229 views

METRO, Manado- Untuk pertama kalinya Sulawesi Utara (Sulut) berhasil mengekspor 100 batang tanaman hias Alocasia ke Jerman. Alocasia merupakan salah satu jenis tanaman hias yang berbunga rhizomatous dan berdaun lebar dari keluarga Araceae.

“Sebelumnya sudah diekspor ke 8 negara lain,” kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan Saragih dalam keterangan tertulis yang diterima METRO, Kamis (24/6).

Dijelaskan Donni, yang terpenting dari ekspor tanaman hias adalah tetap menjaga plasma nutfah kekayaan hayati Indonesia dan juga tanaman dalam keadaan sehat, memenuhi persyaratan sanitari dan fitosanitari negara tujuan. Meski pengirimannya belum banyak, ekspor perdana tersebut menjadi jalan untuk ekspor selanjutnya.

“Yang terpenting selain kuantitas atau jumlah adalah kualitas, apa yang kita kirim harus terjamin kesehatannya tidak ada hama penyakitnya, sehingga kontinuitas atau keberlanjutan pengiriman bisa dijaga, itu yang penting,” tutur Donni.

Jerman, menurut Donni menjadi negara ke sembilan tujuan ekspor Alocasia, setelah sebelumnya tanaman hias ini diekspor ke Singapura, Amerika Serikat, Thailand, Malaysia, Hong Kong, Guam, Korea Selatan dan Rusia.

“Dari data nasional IQFAST Badan Karantina Pertanian, pada tahun 2020, ekspor alokasi mencapai 16,9 ribu batang dengan perkiraan nilai ekonomi sebesar Rp 1,6 miliar,” jelasnya.

Selain dari wilayah Jawa, ekspor Alokasia juga berasal dari Wilayah Kepulauan Riau, Entikong dan Denpasar. Karantina Pertanian Manado, kata Donni melakukan pendampingan bersama instansi terkait, terutama pemenuhan persyaratan kesehatan negara tujuan ekspor. “Ini sesuai dengan program GRATIEKS yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang memberi apresiasi terhadap upaya tersebut dan juga mendorong agar upaya pendampingan dilakukan oleh semua instansi terkait. Termasuk memberikan informasi peta komoditas pertanian ekspor baik pada calon eksportir maupun pelaku ekspor yang sudah ada. “Agar bisa menjadi referensi bagi pengembangan dan peningkatan ekspor tiga kali lipat,” katanya.(71)

Komentar