METRO, Tondano- Memperingati Hari Lahir Pancasila, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Cabang Kabupaten Minahasa melaksanakan diskusi untuk membahas soal nilai – nilainya dalam keberagaman bangsa Indonesia.
Diskusi mengambil tema Pancasila: Rekat Kebangsaan Dalam Sekat Keberagaman. Sub tema, Suatu Refleksi Terhadap Nilai-Nilai Pancasila, Kebangkitan Nasional, Pergerakan Kaum Muda dan Perjuangan Menegakan Demokrasi.
Dalam diskusi yang dilaksanakan di Moeder’s Tondano, Rabu (1/6) menghadirkan narasumber Toar Palilingan dan Ferry Daud Liando, dengan moderator William Gosal.
Palilingan mengatakan, Pancasila merupakan dasar dan pandangan hidup bangsa. Dimana Pancasila digali dari nilai-nilai luhur, budaya dan karakteristik bangsa indonesia itu sendiri. Selanjutnya Pancasila merupakan dasar negara dan sumber dari segala sumber hukum di NKRI. Akan tetapi karna sifat dari Pancasila sebagai ideologi terbuka dan universal. Maka banyak tantangan dalam pengimplementasianya apalagi pengaruh dari ideologi luar.
Oleh karena itu seharusnya ada pengaturan yang memasukan subsistem Pancasila dalam Peraturan (UU) agar terjaminya kepastian hukum dalam pengimplementasiannya.
Sedangkan Liando mengatakan bahwa tantangan dalam pengimplementasian Pancasila perspektif demokrasi, dimana pelaksanaan Pemilu dan Pilkada yang sebenarnya menjadi sarana demokrasi rakyat. Namun itu menjadi ajang yang memecah bela bangsa. Hal itu dikarenakan ulah dari para elit-elit partai politik yang melakukan politisasi SARA untuk saling menjatuhkan lawan politik.
Selanjutnya ada dua tantangan generasi muda, yakni Teknologi (Digitalisasi) dan Pasar Bebas. Dimana persaingan generasi muda kedepan akan semakin sulit karna pekerjaan-pekerjaan yang sebernanya dikerjakan manusia. Namun dapat dikerjakan oleh teknologi dengan lebih cepat.
Akan tetapi saharusnya manusia yang membuat teknologi harus mampu semaksimal mungkin memanfaatkan teknologi. Jangan sampai teknologi yang memperdaya kita sendiri. Juga tentang pasar bebas dimana persaingan untuk generasi muda kedepan akan bersaing bukan hanya dengan orang indonesia lagi akan tetapi orang dari manca negara.
Ketua DPC GAMKI Minahasa Helty Rorimpandey mengatakan bahwa Pancasila mengikat kita sebagai satu Bangsa. Yakni dengan menjadi perekat rasa Kebangsaan kita, dengan realita bahwa Indonesia terdiri dari begitu banyak Suku, Adat Istiadat, Ras dan Agama yang berbeda-beda, beragam namun tetap satu.
“Bhineka Tunggal Ika. itulah pancasila, rekat kebangsaan dalam sekat keberagaman,” tegas Rorimpandey.
Menurutnya bahwa Sekat salah satunya berarti tantangan, jadi meskipun ada begitu banyak perbedaan. Namun keberagaman yang ada tentunya dapat menjadi suatu tantangan. Yakni tantangan keberagaman, tetapi dalam Pancasila, kita tetap satu, satu bangsa, Bangsa Indonesia.
“Terimakasih untuk semua dukungan atas terlaksananya kegiatan ini. Sambil kita menjaga kerukunan , keEsaan sebagai satu bangsa Indonesia. Jaga Pancasila, Jaga Indonesia, bhineka tunggal Ika,”pungkas Sarah Dondokambey selaku Ketua Panitia.
Ikut hadir dalam diskusi itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Minahasa mewakili Bupati dan Wakil Bupati. Pengurus dan Anggota GAMKI Minahasa maupun Sulut, serta Organisasi Kehamisiswaan dan Kepemudaan setempat.(38)
Komentar