METRO, Manado- Perkembangan inflasi di Kota Manado menunjukkan tren positif.
Setelah mengalami inflasi di bulan Januari, pada bulan Februari Kota Manado tercatat mengalami deflasi sebesar 0,21 persen.
“Inflasi tahun kalender sebesar 0,15 persen dan inflasi year on year 4,83 persen,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, Asim Saputra, Rabu (01/2).
Adapun komoditas yang menyumbang andil deflasi terbesar pada Februari 2023, adalah angkutan udara (tarif tiket). Kemudian tomat, pepaya, telur ayam ras, ikan kembung, daging ayam, ikan oci, nanas, minuman ringan, dan sabun cair.
Sementara komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah ikan cakalang, beras, ikan tude, cakalang diawetkan, ikan deho, ikan malalugis, bawang merah, ikan mujair, sepatu anak dan semangka.
Dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, sementara dua kelompok pengeluaran mengalami penurunan.
Kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu transportasi, perawatan pribadi dan jasa lainnya, makanan minuman dan tembakau, kelompok pakaian dan alas kaki, perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, kesehatan, perumahan air listrik dan bahan bakar rumah tangga, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman restoran.
Sementara dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok rekreasi olahraga dan budaya, dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan.
“Sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan,” kata Asim.
Asim juga mengungkapkan bahwa Kota Manado menempati urutan ke-9 inflasi di pulau Sulawesi dan urutan ke-74 secara nasional.
“Secara year on year Kota Manado menempati urutan ke 11 di Pulau Sulawesi dan urutan ke 80 secara nasional,” pungkas Asim.(71)
Komentar