KORANMETRO.COM- Pada September 2024, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulawesi Utara sebesar 0,347. Angka ini turun 0,013 poin jika dibandingkan dengan bulan Maret 2024 yang sebesar 0,360.
Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara (BPS Sulut), Aidil Adha, menerangkan bahwa BPS menghitung tingkat ketimpangan penduduk di suatu wilayah dengan menggunakan indeks gini ratio.
“Berdasarkan angka gini ratio, tingkat ketimpangan Sulawesi Utara termasuk dalam kategori ketimpangan sedang, karena nilainya berada dalam rentang 0,3 0,5,” tutur Aidil.
Dijelaskannya, jika angka koefisien gini ratio kurang dari 0,3 maka dikategorikan ketimpangan rendah. Jika diantara 0,3-0,5 dikategorikan sedang, dan ketimpangan tinggi koefisien gini rationya di atas 0,5 persen.
“Bila gini rationya sama dengan 0, maka ketimpangan pendapatan merata sempurna. Artinya setiap orang menerima
pendapatan yang sama dengan yang lainnya,” jelasnya.
Aidil bilang, gini ratio di daerah perkotaan pada September 2024 sebesar 0,351, turun dibandingkan dengan gini ratio Maret 2024 yang sebesar 0,364.
“Gini ratio di daerah perdesaan pada September 2024 juga turun
dibandingkan dengan gini ratio Maret 2024,” katanya.(ian)
Komentar