METRO, Boroko- Berada do bulan puasa ramadhan 1442 Hijriyah, keberadaan gas LPG 3 Kg mulai menjadi perbincangan serius masyarakat. Pasalnya keberadaan gas tersebut cepat habis, sehingga membuat masyarakat bingung untuk mencari keberadaan gas melon tersebut.
Terkait hal ini Ketua Komisi II DPRD Bolmut Atya Pontoh mengatakan, pihaknya meminta Dinas perindustrian dan Perdagangana (Disperidag), agar melakukan monitor ke sejumlah pangkalan-pangkalan LPG bersubsidi. “Jangan sampai ini sengaja ditahan-tahan. Apalagi sesuai dengan edaran Bupati Bolmut, tentang ASN yang harus menggunakan tabung LPG 5,5 kg,” ungkapnya.
Dikatakannya, begitu juga pihak agen agar memperhatikan stok di pangkalan-pangkalan. “Jadi semua harus terus segera berkordinasi. Ketika ada temuan di lapangan dari agen harus memberikan sangsi tegas,” ujar Politisi Beralambang Ka’Bah ini.
Ditanya, soal akan dibentuknya tim pemantau barang bersubsidi, Atya mengungkapkan dalam waktu dekat ini akan segera dibentuk, agar bisa langsung turun lapangan, dan akan melakukan komunikasi dengan agen LPG. “Hal ini untuk meningkatkan pengawasan agar jangan ada permaian stok dan pendistribusian di lapangan nanti apalagi mengambil kesempatan di tengah dampak penanganan wabah Covid-19,” tukasnya.
Terpisah Kepala Disperindag Bolmut, Leyda Pontoh mengatakan, pihaknya memang selalu mengontrol keberadaan seluruh agen LPG yang ada di Kabupaten Bolmut. “Ada bidangnya yang selalu mengontrol di lapangan. Kami juga memang rencananya akan membentuk tim pemantau barang bersubsidi yang tinggal menunggu SK,” terang Leyda.(60)