Foto Ilustrasi (Ist)
METRO, Tondano – Aksi penganiayaan yang mengakibatkan kematian menimpa perempuan Sandra Mokalu (39) warga Desa Noongan II, Kecamatan Langowan Barat. Korban yang seharinya sebagai ASN ini diketahui tewas akibat perbuatan suaminya sendiri yakni lelaki DR alias Dom (40).
Kejadian itu terjadi di rumah mereka, Minggu (10/11/2019). Bahkan usai menghabisi nyawa istrinya dengan cara menggunakan parang, tak lama kemudian pelaku didapati telah tewas dengan menggantung dirinya.
Sementara diperoleh informasi bahwa diketahui kejadian itu berawal dari anak lelaki korban dan pelaku sekitar pukul 09.00 saat bangun pagi mencari kerua orang tuanya. Saat masuk dalam kamar orang tuanya, dilihatnya ada bercak darah di kasur dan bantal serta dinding kamar.
Dirinya pun langsung memberitahukan hal itu kepada kakak perempuannya, namun tak dihiraukan karena sedang menonton Televisi. Karena alasannya jika diketahui ibunya sedang di Gereja dan ayahnya lagi mengantar orang ke Bandara.
Tak lama kemudian datang lelai Deki Rorie, Lucky Manaroinsing serta Olga Rorie yang bermaksud membawa anak korban berusia 18 bulan.
Bahkan saat ditanyakan keberadaa orang tua mereka, anak lelaki menceritakan apa yang dilihat dalam kamar. Setelah dicek ternyata benar ada bercak darah dan langsung dicari keberadaan. Ketika didapati korban sudah bersimbah darah dengan luka potong akibat benda tajam dalam kondisi tewas.
Korban Sandra pun diketahui tewas akibat perbuatan pelaku yang tak lain suaminya. Bahkan tak lama digegerkan dengan tewasnya korban, sekitar pukul 14.30 wita mendapat informasi jika pelaku ditemukan tewas di perkebunan kembes wilayah kepolisian Desa Koyawas. Caranya dengan menggantung diri dengan seutas tali nailon disebuah pohon.
Kapolres Minahasa AKBP Denny Situmorang SIK melalui Kasubbag Humas Iptu Fredy Pelengkahu tak menapik adanya kejadian itu. Menurutnya, usai mendapati laporan polisi langsung turun ke lokasi kejadian guna melakukan olah TKP.
Dari sana polisi mengetahui soal kejadian itu, diduga motif sebelumnya antara korban dan pelaku terlibat cekcok soal rumah tangga.
“Keduanya telah dibawah ke rumah sakit namun pihak keluarga menolak untuk diotopsi,” tambah Paur Humas Aipda Reynol Wowor.
Ditambahkannya jika disinyalir korban tewas karena diparang pelaku di kamar belakang rumah mereka. Usai beraksi, pelaku membungkus korban dengan kasur dan selimut selanjutnya menyeretnya ke kamar mandi. Akibat aksi pelaku, korban mengalami luka bacok pada bagian kepala samping kanan hingga rahang.(cel)