Prokes Ketat Hal Utama di SMSI GMIM 2021

METRO, Tondano- Bupati Royke Octavian Roring (ROR) bersama Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM mematangkan Sidang Majelis Sinode Istimewa (SMSI) GMIM tahun 2021, Selasa (9/3) kemarin.

Bupati ROR selaku Ketua Umum Panitia SMSI mengatakan bahwa yang menjadi perhatian dalam kegiatan ini yaitu penerapan protokol kesehatan.

“Untuk menerapkan protokol kesehatan, pemeriksaan rapid antigen akan dibuat 10 pos pemeriksaan. Karena itu peserta wajib hadir 2 jam sebelum kegiatan dimulai yang tentunya akan dibantu oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,” kata ROR.

Sedangkan pemeriksaan rapid antigen dilakukan sebanyak dua kali. Pertama saat sosialisasi dan yang kedua pada pelaksanaan di semua cluster. ROR melanjutkan, jika diwilayah cluster tempat pelaksanaan ada yang terkonfirmasi positif atau zona merah. Maka pelaksanaannya harus dipindah ketempat lain.

“Karena itu untuk mengantisipasi lokasi yang ditetapkan zona merah Covid-19 sesuai dengan aturan, maka lokasi cluster tersebut harus berpindah tempat. Jadi harus ada lokasi cadangan,” jelas ROR.

Dirinya juga mengingatkan hal penting lainnya yaitu terkait jaringan pada saat pelaksanaan SMSI.

“Terkait penggunaan jaringan agar terhindar dari gangguan, pembagian cluster dan tim yang bekerjasama dengan pihak Telkom, Indihome, Telkomsel harus mengecek tempat pelaksanaan terlebih dahulu, agar lebih awal bisa mengantisipasi terjadinya gangguan dalam pelaksanaan daring nanti,” jelasnya.

Sementara Ketua BPMS GMIM Pdt Hein Arina mengatakan bahwa rencana kegiatan SMSI tahun ini, akan berlangsung Senin, 29 Maret 2021 bertempat di Gereja GMIM Imanuel Leilem, Wilayah Sonder, dengan teknis pelaksanaan secara virtual yang mengedepankan protokol kesehatan.

“Sebelum hari H pelaksanaan SMSI akan ada sosialisasi pada tanggal 15-20 Maret. Tentunya dalam sosialisasi ini, peserta akan dilakukan pemeriksaan rapid antigen terlebih dahulu,” kata Arina.

Lanjut dia, sebelumnya akan ada surat pemberitahuan kepada pemerintah untuk pemberitahuan maximal peserta pada 1 titik 35 orang. Dan kesemuanya ada 50 cluster pelaksanaan. “Untuk kegiatan ini, BPMS juga akan memberitahukan kepada jemaat terkait tempat tempat pelaksanaan,” jelas Arina.(38)

Komentar