METRO, Tondano- Tahun ini, Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Pendapatan Daerah (UPT-PPD) Samsat Tondano mengalami hambatan untuk mencapai target dari segi pendapatan pajak kendaraan.
Menurut Kepala UPT-PPD Samsat Tondano Christian Mingkid ada beberapa faktor menjadi kendala dalam capaian pendapatan pajak kendaraan.
“Yang pertama masalah pandemi Covid-19. Kemudian sweeping di jalan sudah tidak ada lagi,” kata Mingkid, Selasa (9/3) kemarin.
Mingkid mengakui, dengan tidak ada lagi sweeping di jalan, kesadaran warga untuk membayar pajak sudah menurun. “Bahkan tunggakan untuk membayar pajak meningkat drastis. Termasuk tingkat kecelakaan meningkat,” akunya.
Namun begitu, kata dia, pihaknya mempunyai strategi untuk meningkatkan hasil pajak kendaraan. Yakni melakukan labeling di setiap kendaraan, baik roda dua, tiga dan empat yang menunggak pajak. “Target kita yaitu melakukan labeling di pasar-pasar dan tempat umum lainnya,” ujar Mingkid.
Program labeling ini, lanjut dia, sudah berjalan sejak awal bulan Januari 2020 hingga sekarang. Dimana, setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) di Samsat Tondano mempunyai target setiap hari. “Untuk ASN ditargetkan 15 labeling tiap hari. Sedangkan THL 10 tiap hari,” bebernya.
Selain labeling, kata Mingkid, pihaknya akan melakukan naik turun rumah (door to door) untuk mengingatkan kepada wajib pajak, agar menyelesaikan kewajibannya. Mingkid juga mengungkapkan bahwa pihaknya juga akan membuka gerai di daerah yang jauh dari kota Tondano.
“Dalam waktu dekat ini, kita akan buka gerai di Tanawangko untuk melayani warga yang akan membayar pajak kendaraannya. Dan tentunya bekerjasama dengan pihak bank,” pungkasnya.(38)
Komentar