PRESIDEN Joko Widodo secara resmi memastikan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua Tahun 2021 tetap sesuai jadwal yang sudah ditetapkan yakni 02-15 Oktober 2021 mendatang. Dengan adanya kepastian penyelenggaraan PON, pihak KONI Sulut meminta seluruh atlet yang kini masuk dalam program Pelatda untuk serius berlatih.
Ketua Harian KONI Sulut, Kolonel Inf Theo Kawatu SIP meminta agar seluruh pelatih serius dalam menangani atlet dalam persiapan PON lewat program Pelatda, yang telah dimulai tanggal 01 Maret 2021. Juga kepada Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) agar benar benar jeli melihat kemampuan atlet apakah layak untuk dikirim ke PON atau tidak.
Kemudian, kepada cabang olahraga yang hingga kini belum belum melakukan latihan, Kawatu berharap bisa menjadi catatan Tim Monev. Secara khusus ia berharap Tim Monev yang memiliki latar belakang teknokrat olahraga yang juga adalah pengajar di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Manado (Unima) Tondano.
Sementara itu, pengamatan Koran METRO, sejumlah cabor yang konsisten melaporkan hasil latihan lewat program Pelatda PON diantaranya adalah sepakbola, karate, catur, pencak silat, muaythai, bola basket, bola voli, kempo, paralayang, terjun payung, bulutangkis, taekwondo, wushu, layar, atletik dan tinju.
Meski demikian, Kawatu meminta agar Tim Monev masing-masing cabor konsisten dalam melakukan tugas sehingga jika memang atlet tidak siap secara fisik perlu ada rekomendasi agar tidak diberangkatkan. “Peran Tim Monev sangat penting dalam upaya untuk meningkatkan fisik atlet yang kurang memuaskan saat menjalani Tes Kemampuan Fisik,” ujar Kawatu.
Koordinator Tim Monev Pelatda PON Kontingen Sulut, Drs Estephanus Palili mengatakan pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap program latihan seluruh cabor. Ia juga meminta kepada seluruh tim yang telah dibentuk oleh KONI Sulut agar benar benar serius dalam menjalankan tugas sebagai Tim Monev. Sebab, pertaruhan prestasi Sulut di PON berkaitan erat dengan program latihan yang baik.(dni)






