METRO, Tondano- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tahun 2021 ini, menyiapkan anggaran sebesar Rp 3 Miliar untuk mengendalikan Eceng Gondok di Danau Tondano.
Kepala DLH Minahasa Vecky Kaloh, Senin (26/4) kemarin mengatakan, anggaran Rp 3 Miliar ini dikelolah melalui Program Padat Karya, yang melibatkan masyarakat sekitar Danau Tondano.
“Ada 24 Desa di pinggir Danau Tondano dilibatkan. Masing-masing Desa maksimal 20 orang, yang bekerja setiap hari dengan upah per hari Rp 110.000, dibayar tunai setiap hari selesai bekerja,” terang Kaloh.
Menurut Kaloh, ada perubahan cukup signifikan dari program ini. Dia pun berharap program ini berjalan lancar dan persoalan Eceng Gondok di Danau Tondano segera teratasi.
“Saya melihat ada perubahan cukup signifikan dari program ini. Selan itu, program ini juga memberdayakan masyarakat dalam peningkatan ekonomi di masa pandemi saat ini,” tukasnya.
Selain itu, Kaloh juga berharap masyarakat lain di sekitar Danau Tondano, secara khusus yang memiliki usaha jaring apung dan jaring tancap memelihara ikan, agar bisa juga membantu mengangkat Eceng Gondok di sekitar tempat mereka berusaha.
“Umumnya Eceng Gondok yang ada di Danau ini berada di antara jaring apung dan jaring tancap milik masyarakat. Untuk itu, harapan kami juga agar masyarakat pemilik jaring bisa terlibat mengangkat Eceng ini, minimal di lokasi mereka berusaha jaring tersebut,” pungkasnya.
Sementara, harus diakui, penanganan Eceng Gondok di Danau Tondano yang pada awal 2020 silam sudah berjalan baik dan menunjukkan hasil memuaskan, namun harus terhenti sementara ketika pandemi COVID-19 melanda Kabupaten Minahasa.
Pun demikian, hingga Oktober 2020 lalu, menurut data di DLH Minahasa, pencapaian pengangkatan Eceng Gondok di Danau Tondano susah menyentuh angka 61 persen. Tahun ini, diharapkan Program Padat Karya akan menjawab persoalan Eceng di Danau Tondano. Alat berat milik Pemkab Minahasa dan Pemprov Sulut juga tetap beroperasi mengangkat Eceng di Danau Tondano.(38)
Komentar