Manado- Dalam upaya meningkatkan kapasitas anggota, Komunitas Mari Jo Belajar (MJB) Region Sulut menggelar Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar. Kegiatan ini digelar di Puan Coffee and Food, Boulevard Sindulang, Kota Manado, Sabtu (26/6/2021).
Ketua Badan Pertimbangan dan Pengawas Organisasi (BPPO) Aosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulut Yoseph E Ikanubun hadir sebagai fasilitator dalam pelatihan ini.
Pada materinya, Ikanubun mengatakan, jurnalis itu bekerja untuk kepentingan publik. Sehingga karya jurnalistik yang dihasilkan selalu berorientasi pada kepentingan publik.
“Hal penting yang harus disadari saat memilih profesi jurnalis adalah, dia berdiri bersama semua golongan agama, suku, dan lainnya. Karena jurnalis bekerja untuk kemanusiaan,” papar Ketua AJI Manado Periode 2012 – 2018 ini.
Dalam kesempatan itu, Ikanubun juga membahas soal perbedaan media sosial dan media massa, konsekuensi hukum saat menulis di dua platform media tersebut, serta di mana posisi jurnalis. Sesuai UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, wartawan menjalankan kerja-kerja jurnalistik seperti mencari, menulis, dan menyiarkan berita di media massa.
“Hal ini yang harus diperhatikan, untuk membedakan mana jurnalis, dan mana warga net,” papar Ketua Majelis Etik AJI Manado Periode 2018-2024 ini.
Dalam kesempatan itu, Ikanubun juga membahas soal jenis, nilai, unsur, dan struktur berita, serta bagaimana cara menulis berita yang baik. Selain itu juga mengulas tentang Kode Etik Jurnalistik.
Dalam diskusi yang dimpimpin moderator Gracia Sumayku ini, sejumlah peserta menanyakan seluk beluk dunia jurnalistik. Selanjutnya dilakukan simulasi menulis berita. Peserta terbaik dalam pelatihan ini diraih oleh Vindhy FM Daslety, yang mendapat hadiah buku ‘Jurnalisme Melintasi Zaman’. Buku yang ditulis oleh Ikanubun ini merupakan kumpulan karya jurnalistik bidang sejarah, budaya dan agama.
Ketua Komunitas Mari Jo Belajar Region Sulut Jessica V mengatakan, program capacity building termasuk dalam pogram Offline MJB Region Sulut yang dikhususkan untuk memberi pelatihan pengembangan diri bagi anggota.
“Dengan diadakannya Capacity Building, diharapkan seluruh anggota MJB Region Sulut bisa merasakan dampak menjadi bagian dari Komunitas Belajar dan bisa mendapatkan pelatihan pengembangan diri bagi pribadi dan komunitas,” kata Tarima.
Tarima berharap, kegiatan tersebut sekaligus sebagai bentuk dalam memantapkan pengetahuan dan pemahaman, serta untuk menggali Sumber Daya Manusia (SDM) dalam anggota MJB Region Sulut.
“Semoga ke depan program internal ini bisa diadakan kembali dengan pelatihan pengembangan yang lebih menarik lagi,” ujarnya.
Kegiatan itu dilaksanakan dengan tetap mengikuti aturan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seperti wajib memakai masker dan menggunakan hand sanitizer.(11)
Komentar