METRO, Bitung- Pemkot Bitung telah mengakhiri masa tanggap darurat pasca bencana kebakaran di Pasar Tua, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa. Dengan begitu, kegiatan di posko terpadu yang dibentuk untuk penanganan peristiwa itu juga berakhir.
“Berakhir sejak tanggal 6 Juli lalu,” ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkot Bitung, Robert Wongkar, Kamis (08/07) kemarin.
Berakhirnya masa tanggap darurat bukan tanpa alasan. Penanganan yang berjalan baik dan situasi yang terkendali jadi penyebab. Dengan begitu, Pemkot Bitung pun bisa fokus pada urusan lain menyangkut kebakaran dimaksud.
“Jadi meskipun sudah berakhir bukan berarti kita lepas tanggung jawab. Pemerintah akan tetap mengurus dan memperhatikan para korban bencana. Saat ini fasenya sudah masuk ke transisi pemulihan,” tutur Robert.
Dalam kesempatan itu ucapan terima kasih ke semua pihak yang membantu tak lupa disampaikan. Robert membeber sejumlah pihak yang memberikan kepeduliannya selama ini. Mewakili Walikota dan Wakil Walikota Bitung ia memberikan apresiasi yang tinggi bagi mereka.
“Saya tidak menyebut satu per satu, tapi yang jelas datanya ada. Baik itu masyarakat luas, dunia usaha, LSM, organisasi komunitas, pemerintah daerah sekitar, dan semua pihak yang terlibat, kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Tanpa bantuan dan dukungan mereka pemerintah pasti kesulitan mengurus hal ini. Jadi sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu,” paparnya.
Juru Bicara Pemkot Bitung Albert Sergius juga menyatakan hal yang sama. Ia pun mengungkap langkah yang akan diambil Pemkot Bitung dalam masa transisi pemulihan.
“Yang paling utama upaya kita dalam memenuhi kebutuhan para korban, terutama kebutuhan pangan. Pak Walikota dan Wakil Walikota sudah memberikan instruksi, bahwa selama tiga bulan kedepan kebutuhan pangan untuk korban jadi tanggung jawab pemerintah. Jadi kita akan tetap mengurus para korban meskipun masa tanggap darurat sudah berakhir,” tuturnya.
Langkah-langkah lain dalam masa pemulihan juga turut disentil Albert. Ia menyatakan saat ini sebagian besar korban sudah diungsikan di Rusunawa Manembo-nembo. Mereka ditempatkan di sana karena rumah mereka memang tak bisa lagi ditinggali.
“Jadi sebenarnya bukan cuma pangan saja, kebutuhan lain yang pokok juga tetap kita urus. Kita akan melakukannya demi meringankan penderitaan para korban,” pungkas Albert.(69)
Komentar