METRO, Tondano- Covid-19 yang masih menghantui seluruh masyarakat mendapat perhatian dari pemilik usaha tanaman hias Green Whispers yang berada tepat di Desa Senduk , Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa Enjie Jacklin (31). Wanita yang terkenal hingga ke mancanegara karena mempopulerkan tanaman jenis Alocasia dan diberi nama Alocasia Jacklin ini mendapat ide dimana dirinya bersama manajemen Green Whispers berbagi masker dan hand sanitizer di lokasi pasar daerah Tanahwangko dan warga sekitarnya.
“Ia, benar saya dan tim tadi sore hingga malam bagi-bagi masker dan hand sanitizer diarea pasar seputaran Tanawangko Kecamatan Tombariri”, kata Enjie.
Para penjual sangat merespon baik untuk Green Whispers dan pemiliknya karena mereka mengaku bahwa saat ini mereka masih sangat terbatas untuk mengadakan sendiri alat-alat menyangkut protokol kesehatan termasuk masker dan hand sanitizer.
Salah seorang penjual menyampaikan rasa terimakasihnya bahkan berniat menukar masker dengan ikan yang dijualnya sebagai bentuk syukur mereka.
“Terimakasih banyak untuk yang sudah berbagi malam ini, ini memang hal kecil sederhana namun dimasa yang semua serba sulit saat ini memang ini masker dan hand sanitizer sangat kami perlukan, jika berkenan ambil saja ikan ini sebagai ganti kami yang berterimakasih atas perhatian dari Green Whispers Plant Nursery terhadap kami penjual yang memang untuk kontak dengan orang lain resikonya sangat besar”, kata Om Adhi yang pemberiannya langsung ditolak oleh tim Green Whispers yang jalan saat itu.
Green Whispers Plant Nursery dibawah komando langsung oleh Enjie berbagi masker kurang lebih 1000 pieces masker dibagikan merata kepada warga setempat dengan jumlah yang disesuaikan masing-masing ada 4 pieces per pack plus Hand Sanitizer mini trendy dengan gantungan dengan maksud agar warga yang mendapat bagian tidak akan lupa membawanya bisa digantung di tas atau mungkin pengait ikat pinggang (disesuaikan).
Lanjutnya, lokasi yang dipilih adalah lokasi terdekat dari tempat tinggalnya juga tempat usaha dan memang situasi dan kondisi yang menurutnya sangat memerlukan perhatian lebih karena memang didapati masih kurangnya warga yang menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan aktifitas jual beli.
“Saya kan tinggal di Senduk, jadi lokasi pasar ini adalah jalan sehari-hari, makanya saya memilih lokasi pasar kecil ini karena seringkali saya melihat mereka (para penjual) tidak memakai masker, dan saya yakin bukan mereka tidak mampu beli, mungkin karena keterbatasan saja apalagi sekarang semua kota hingga desa diberlakukan PPKM, mungkin saja mereka punya tapi lagi dicuci atau mereka mau beli namun karena harus menyesuaikan dengan penghasilan untuk makan sehari-hari jadinya masker dan hand sanitizer tidak menjadi prioritas lagi secara harga untuk alat prokes sekecil masker saja sudah bisa menyamai harga kebutuhan pokok yaitu beras”, tambah Enjie.
“Makanya biar tidak seberapa, mugkin jumlahnya sedikit dan harganya tidak mahal dan ber merek kami adakan untuk meringankan saudara-saudara diluar sana agar bisa lebih steril dalam mencari nafkah untuk keluarga dirumah”, ujar Acid menjelaskan. “Semoga saja berkenan dan suka, kalau ada rejeki kami pasti tetap agendakan untuk bantuan lainnya”, sambung Nando salah satu tim Green Whispers.(50)
Komentar