METRO, Boltim- Keberadaan dua sekolah negeri didaerah pinggiran tepatnya wilayah perbatasan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yakni Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Bongkudai Selatan dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Mooat di Desa Guaan Kecamatan Mooat amat sangat memprihatinkan. Sepertinya anggaran pemeliharaan atau rehab fisik bangunan yang sudah tertata disetiap tahun anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK) baik Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Boltim maupun Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kurang maksimal didua sekolah ini.
Dari pantauan METRO hingga, Jumat (30/07) akhir pekan lalu, tampak kondisi plafon ruang belajar siswa maupun ruang guru sudah bocor. Demikian pula dibagian atap banyak seng yang bocor. Alhasilnya, air hujan merembes hingga membasahi ruangan. Bukan itu saja, dari luar ruangan terlihat sejumlah bangunan tidak terawat. Termasuk halaman serta pekarangan yang begitu luas belum tertata dengan baik. Boleh dikata, kondisi tersebut tidak memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan kepada para guru maupun siswa dalam proses kegiatan belajar. Benar saja, Kepala Sekolah SMP Negeri Mooat Berty Rori, MPd saat dikonfirmasi METRO diruang kerjanya mengakui bahwa kondisi bangunan sekolah ini kini dalam keadaan serba kekurangan.
Dikatakan, sejak tahun 2015 hingga sekarang SMP Negeri Mooat ini tidak mendapat alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU) untuk rehap maupun peningkatan bangunan serta penataan halaman dan pekarangan. “ Dari tahun 2015 sampai sekarang bangunan sekolah ini belum pernah direhab,” ujar. Karena itu, Rori berharap agar kedepan SMP Negeri Mooat mendapat perhatian anggaran dari Pemerintah Daerah (Pemda) Boltim. Bukan hanya pembangunan fisik saja tetapi juga peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia). “ Tetapi setiap tahun kami usulkan bantuan anggaran fisik dan non fisik untuk sekolah. Mungkin masih dalam kondisi Pandemi Covid 19. Usulan belum bisa direalisasikan,” tandasnya. Ia menambahkan, kegiatan belajar mengajar guru dan siswa di SMP Negeri Mooat masih dilaksanakan secara daring.
Selanjutnya di SMK Negeri Mooat Desa Guaan Kecamatan Mooat. Terpantau koran ini, sedikitnya ada tiga bangunan baru. Hanya saja ruangan belajar siwa serta fasilitas pendukung lainnya terbilang masih terbatas. Tampak dari depan pula halaman sekolah belum tertata dengan baik. Karena masih kurang maksimalnya anggaran DAK yang dikucurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut. Kepala Sekolah SMK Negeri Mooat Djendry Torondek saat ditemui METRO mengatakan, sekolah kejuruan ini masih menjalankan dua jurusan yakni Perbengkelan dan Ilmu Komputer. Sedangkan jumlah siswa dari kelas 1 – 3 untuk semua jurusan berjumlah 106 orang.(40)