METRO, Sitaro- Bencana alam berupa banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) baru-baru ini menimbulkan beragam dampak.
Salah satu di antaranya adalah akses jalan yang tertutup material banjir bandang dan tanah longsor di beberapa titik daerah terkena bencana alam.
Titik terparah putusnya akses jalan karena tertimbun material bencana ada di wilayah Kampung Peling Sawang Kecamatan Siau Barat (Sibar) dan Kampung Laghaeng Kecamatan Siau Barat Selatan (Sibarsel).
Hingga kini, akses jalan satu-satunya yang menghubungkan Kecamatan Sibar dan Sibarsel itu belum juga terbuka.
Untuk bisa menuju wilayah Kecamatan Sibarsel dari arah Kecamatan Sibar atau pun sebaliknya, masyarakat harus berjalan kaki menyeberangi tumpukan material berupa bebatuan, lumpur, pasir dan batang pohon yang terseret arus banjir.
Terkait hal ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Sitaro, Herry Bogar menyebut, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk membuka akses jalan yang terputus akibat material banjir bandang dan tanah longsor. “Sejak hari pertama pasca banjir, kami telah menurunkan alat berat dari arah Siau Barat dan Siau Barat Selatan untuk membuka akses jalan,” kata Bogar, Rabu (23/2).
“Tapi memang ada kendala teknis pada alat berat yang mengarah dari wilayah Siau Barat Selatan, sehingga proses pembukaan jalan agak lambat,” sambung Bogar.
Sementara alat berat dari arah Siau Barat yang sedianya akan diarahkan menuju titik longsor di wilayah Peling Sawang masih fokus untuk pembersihan material di Kelurahan Paseng.
Meski begitu, Bogar menjamin proses pembukaan akses jalan di titik-titik yang masih tertutup material banjir bandang serta tanah longsor biasa terlaksana dalam waktu satu atau dua hari ke depan.
“Dalam minggu ini bisa dipastikan semua akses jalan yang tertutup material banjir bandang maupun tanah longsor bisa terbuka dan dapat kembali difungsikan seperti biasanya,” jamin Bogar.(86)
Komentar