Semester I 2022, Pegadaian Catat Kenaikan Laba Bersih 36,15 Persen

METRO, Manado- PT Pegadaian membukukan laba bersih Rp 1,77 triliun pada semester I 2022. Angka ini mengalami peningkatan 36,15 persen jika dibandingkan dengan semester I 2021 yang sebesar Rp 1,30 triliun.

Laba tersebut disokong oleh pendapatan usaha perusahaan yang mengalami kenaikan dari Rp 10,44 triliun per 30 Juni 2021 menjadi Rp 10,86 triliun per 30 Juni 2022 (year on year). Sementara aset Pegadaian secara year on year juga mengalami kenaikan dari Rp 67,8 triliun menjadi Rp 68,4 triliun.

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima METRO, Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan menyampaikan terima kasih kepada seluruh nasabah yang tetap loyal menggunakan produk Pegadaian hingga saat ini. Damar juga mengapresiasi para karyawan yang telah bekerja keras, sehingga kinerja perusahaan dapat tumbuh positif.

“Tentu pencapaian ini tidak akan berhasil tanpa dukungan nasabah setia Pegadaian dan seluruh insan Pegadaian yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah untuk memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan,” ujarnya.

Pertumbuhan kinerja perusahaan yang semakin baik, menurut Damar turut didorong oleh peningkatan jumlah nasabah Pegadaian sebesar 11,11 persen. Dari 18 juta orang pada Juni 2021 menjadi 20 juta orang pada Juni 2022.

“Insha Allah, pencapaian kinerja positif yang berhasil diraih oleh perusahaan saat ini, akan menjadi motivasi bagi seluruh insan Pegadaian untuk terus mencatatkan kinerja lebih baik lagi di masa mendatang. Kami juga berkomitmen untuk terus melanjutkan program transformasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi digital,” ucap Damar.

Menurutnya, kegiatan perekonomian masyarakat relatif tumbuh. Hal ini ditandai dengan naiknya outstanding pinjaman tumbuh 5,13 persen, dari Rp 52,42 triliun pada Juni 2021 menjadi Rp 55,11 triliun di Juni 2022.

“Melalui Holding Ultra Mikro, tiga entitas yaitu BRI, Pegadaian dan PNM juga semakin memperluas jangkauan co-location sentra layanan ultra mikro SenyuM di sejumlah daerah di Indonesia,” katanya.

Saat ini, menurut Damar ada lebih dari 600 outlet SenyuM yang siap melayani para pelaku usaha untuk mendapatkan pembiayaan yang mudah, murah, cepat dan aman.

Ia mengatakan, pegadaian juga secara serentak mulai semester II 2022 ini menyalurkan pembiayaan kredit usaha rakyat berbasis syariah di 4.086 outlet di seluruh Indonesia.

“Plafon pinjaman yang diberikan mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta per nasabah. Biaya pengelolaan (mu’nah, red) yang dikenakan cukup murah yakni 6 persen per tahun,” pungkas Damar.(71)

Komentar