E-Katalog Minut Raih Peringkat I dari 416 Kabupaten se-Indonesia

METRO, Airmadidi – Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dibawah kepemimpinan Bupati Joune J. E. Ganda, SE., MAP dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung, SH., MH kembali mengukir prestasi membanggakan. Kerja keras dan kerja cerdas serta komitmen dalam pelaksanaan e-katalog lokal membawa Kabupaten Minut sebagai peringkat pertama dari 416 Kabupaten Se-Indonesia untuk Kategori Proporsi Transaksi Katalog Lokal Terhadap Belanja Pengadaan Terbesar.

Capaian ini berdasarkan data yang dirilis oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah  RI (LKPP-RI) 8 September 2022. Kabupaten Minut juga meraih peringkat dua dari 416 Kabupaten se-Indonesia untuk Kategori Indeks Implementasi Percepatan Katalog Lokal.

Kabupaten Minahasa Utara meraih peringkat 1 dari 461 Kabupaten se-Indonesia.

Selanjutnya peringkat empat dalam Kategori Nilai Transaksi Katalog Lokal Terbesar. Kemudian peringkat delapan untuk Kategori Indeks Partisipasi Pelaku Usaha Terbesar.

Menurut Bupati JG capaian ini tentu saja membutuhkan komitmen untuk siap menghadapi perubahan yang lebih baik. Lanjutnya, tahapan demi tahapan telah dilakukan, harus ada strategi juga dan diperkuat dengan regulasi yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

“Setelah Presiden mengeluarkan Instruksi, bulan Maret saya langsung mengadakan dan memimpin Rakor Implementasi Pelaksanaan Inpres Nomor 2 Tahun 2022. Selanjutnya bulan April saya membuka Bimtek e-Katalog Lokal bagi Pelaku UMKM dengan narasumber dari LKPP-RI,” kata Bupati.

Menurut Ganda, Pemkab Minut juga terus mensosialisasikan pelaksanaan e-Katalog Lokal di berbagai kegiatan. “Saat ini kami juga turun ke semua kecamatan yang ada di Kabupaten Minut hingga 20 September 2022. Saya turun langsung memantau kegiatan pendaftaran e-Katalog Lokal. Bagi yang belum ada NIB, langsung kami buatkan di tempat,” papar Bupati.

Ganda menambahkan, hal ini juga dilakukan untuk mendukung instruksi presiden tentang “Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”. Menurut Bupati, kita harus menyadari, Indonesia menghadapi inflasi tertinggi dalam tujuh tahun terakhir pada Juli 2022.

“Para pengamat ekonomi memproyeksikan inflasi akan makin buruk pada 2023, kalau kita perkuat UMKM sejak tahun ini maka proyeksi buruk 2023 akan sangat membantu menahan laju inflasi,” tandas Ganda.

Pemerintah mengatakan akan mengambil kebijakan mempertahankan subsidi pada bahan bakar minyak, listrik dan gas elpiji untuk mengendalikan inflasi, termasuk memberi bantuan sosial.

“Seandainya peningkatan perekonomian lokal seperti ini dilakukan oleh seluruh kabupaten/kota, kita akan cepat bangkit dengan lebih kuat,” pungkasnya.(RAR)

 

Komentar