Lynda Watania Jabat Sekda Minahasa, Miliki Harta Kekayaan Rp2,4 Miliar

METRO, Tondano- Teka-teki siapa Sekertaris Daerah (Sekda) Minahasa menggantikan posisi Frits Muntu yang akan pensiun per 1 Maret 2023 segera terjawab. Dra Lynda Deisye Watania, SE, Msi dilantik mengisi posisi itu.

Dengan dilantiknya, Lynda Watania, menambah koleksi pejabat Pemprov Sulut yang “berinvasi” duduk sebagai Sekda di Kabupaten/Kota.

Lantas siapa Lynda Watania?. Ia merupakan salah satu birokrat perempuan andal di lingkup pemprov Sulut. Wanita cantik kelahiran kota Kotamobagu, 17 Juli 1968 ini merupakan lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) tahun angkatan 1988 dan resmi diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun 1990.

Sejumlah jabatan strategis di pemerintah provinsi Sulut telah digenggam, diantaranya, Kepala Biro Kepegawaian, Kepala Biro Organisasi, Kepala Biro Pemerintah dan Hubungan Masyarakat, Kepala Badan Koordinasi Penanman Modal, Staf Ahli Gubernur, Kadis Perhubungan dan terakhir Kadis Kependudukan, Catatan Sipil dan Keluarga Berencana (Dukcapil-KB).

Berdasarkan penelusuran harian ini LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) di KPK. Lynda Watania memiliki harta kekayaan sekitar Rp 2,4 miliar.

Lulusan S2 Universitas Padjajaran ini terakhir kali melaporkan harta kekayaannya tersebut pada 7 Maret 2022 untuk periodik 2021 saat Ia menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.

Berdasarkan laporan tersebut, Lynda memiliki harta kekayaan berupa bagunan dan tanah sebanyak 2 bidang senilai Rp 1,446,996,800 miliar. Yakni, tanah dan bagunan di Kota Tomohon seluas 1308 m2 dan tanah di Kota Tomohon seluas 1134 m2. Dua aset itu merupakan hasil sendiri.

Entah dilaporkan atau tidak. Namun, di LHKPN, Lynda tercatat tidak memiliki harta alat transportasi dan mesin. Meski demikian, Ia memiliki harta bergerak lainya senilai Rp 982.000.000 juta. Ia tidak memiliki surat berharga dan tidak punya hutang. Namun, saat ini, Ia memiliki harta kas dan setara kas senilai Rp 30 juta.

Dalam laporan LHKPN KPK, harta kekayaan Lynda mengalami pasang surut selama 7 periode laporan. Pada periode tahun 2010, disaat Ia menjabat Kepala Biro Organisasi, hartanya baru mencapai Rp 1,5 miliar. Harta kekayaan Lynda meningkat tajam 5 tahun kemudian, disaat Ia menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, hartanya mencapai Rp 2,9 miliar.

Disamping memiliki harta kekayaan miliaran rupiah. Lynda Watania dianggap figur layak mengisi posisi Sekda. Ia merupakan pejabat pengalaman di berbagai jabatan strategis. Watania juga dinilai menguasai dalam bidang anggaran. Ia juga dinilai mempunyai kemampuan komunikasi yang bagus dengan pihak lain, khususnya dengan DPRD, sehingga diharapkan mampu menjembatani komunikasi sehingga terjadi sinergitas yang baik dan pembangunan berjalan dengan baik.(bly/kg)

Komentar