Ibadah HUT ke-95 GMIM Imanuel Bahu, Mantiri: Jangan Sibuk Membangun Fisik, Bantulah yang Miskin

METRO, Manado- GMIM Imanuel Bahu Wilayah Manado Barat Daya (MBD) genap berusia 95 tahun pada tanggal 16 Juni 2023. Ungkapan syukur jemaat digelar dalam bentuk ibadah, pada Minggu (18/06).

Ibadah ini juga dirangkaikan dengan HUT ke-192 Pekabaran Injil dan Pendidikan Kristen GMIM.

Ibadah ini dihadiri Ketua Komisi P/KB Sinode GMIM, Penatua (Pnt) Ir Maurits Mantiri MM, yang dipercaya menjadi khadim ibadah, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Manado, Irene Golda Angouw-Pinontoan, Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah MBD, Pnt Dr Novie Pioh, Lurah Bahu, Edgar Tambuh SSTP, para pendeta mantan ketua jemaat, Pelsus kolom 1-28 dan Panitia HRG GMIM Imanuel Bahu tahun 2023.

Dalam selebrasi HUT, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Manado, Irene Golda Angouw-Pinontoan turut bersama memasang lilin bersama khadim, Ketua dan Sekretaris BPMJ, BPMW MBD dan para mantan ketua jemaat.

Penatua Maurits berkhotbah mengacu pembacaan Firman Tuhan warga GMIM di minggu berjalan, Roma 10:16-21 dengan tema Iman Timbul dari Pendengaran Firman Tuhan.

Dalam khotbahnya berdasarkan Kitab Roma 10:16-21, Mantiri mengajak jemaat tekun mencari kebenaran Firman Tuhan. Firman hari ini menuntun jemaat agar bisa memiliki hikmat yang menjadi dasar dari hidup orang percaya.

“Untuk bisa mendapatkan hikmat, tekunlah membaca Alkitab. Sering kita baca, semakin kita diberi pengertian. Warga GMIM patut berbangga karena pekabaran injil menjadi cikal pendidikan Kristen di Minahasa. GMIM pionir pendidikan di Tanah Minahasa,” ujarnya.

Pnt Maurits mengingatkan Jemaat Imanuel Bahu menyiapkan generasi gereja yang akan datang.

“Mari kita memperhatikan pelayanan pemuda, remaja dan anak sekolah minggu. Jadikan mereka pondasi kuat bagi gereja masa depan,” kata Wali Kota Bitung ini.

Lanjut dikatakannya, tugas generasi saat ini menciptakan generasi muda gereja militan dan punya pengertian yang benar akan Kasih Kristus.

Di sisi lain, Maurits mengakui, GMIM Imanuel Bahu salah satu jemaat besar di Sulawesi Utara.

Kendati demikian ia mengingatkan agar jemaat tidak hanya mendirikan ‘menara gading’ sendiri.

“Jangan lupakan berdiakonia. Jangan sibuk membangun fisik tapi bantulah mereka yang miskin dan berkekurangan. Terutama saudara-saudara kita di jemaat-jemaat yang butuh uluran tangan,” ungkapnya.

Pnt Maurits berharap sumber daya GMIM Imanuel Bahu yang besar dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan warga GMIM lainnya.

“Tidak sedikit pejabat, tokoh masyarakat Sulut, luar daerah hingga Papua pernah ditempa di Imanuel Bahu. Ini tak lepas dari keberadaan jemaat yang wilayah pelayanannya meliputi Kampus Unsrat,” ucapnya.

Pnt Maurits mengakui, saat masih menjadi mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsrat, dirinya pernah menjadi bagian dari Jemaat Imanuel Bahu sebagai pelayanan pemuda pada periode kedua tahun 1980-an.

“Saya masih ingat jelas, Penatua kolom 19 waktu itu Bapak Demasabu,” kata Maurits mengenang.

Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Wilayah MBD, Pnt Dr Novie Pioh, dalam sambutannya mengatakan anggota 95 menjadi bukti perjalanan pelayanan jemaat. Imanuel Bahu, kata dia adalah peletak dasar pelayanan di Wilayah MBD.

“Saat ini, Imanuel Bahu yang merupakan pusat pelayanan telah punya jemaat yang jadi cucu dan cece,” kata Pioh.

Di usia 95 tahun, Pioh berharap kiranya jemaat boleh menampakkan keesaan persekutuan. “Kiranya jemaat ini kian kokoh dalam membangun spiritual dan semangat berdiakonia,” ujar Pioh.

Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat, Pdt Adeleida Kuhon-Tampi STh bersama Sekretaris Jemaat, Dkn Yaulie Rindengan mengungkapkan rasa syukur.

Rangkaian perayaan HUT ke-95 boleh dilaksanakan. Keduanya berharap, di momen ulang tahun, semakin mempererat jalinan kebersamaan jemaat sebagai persekutuan.

“Sebagai sebuah keluarga, kiranya jemaat GMIM Imanuel Bahu jadi teladan, hidup saling mengasihi,” kata mereka.

Turut hadir dalam perayaan ini, Lurah Bahu, Edgar Tambuh SSTP, para pendeta mantan ketua jemaat, Pelsus kolom 1-28 dan Panitia HRG GMIM Imanuel Bahu tahun 2023.

Dalam ibadah ini, Maurits turut memboyong dua paduan suara, yakni Bitung City Chorale (BCC) dan North Sulawesi GMIM Male Choir (NSGMC, Paduan Suara Pria Kaum Bapa GMIM Sulawesi Utara).

Dua paduan suara yang dalam persiapan mengikuti ajang festival paduan suara di Eropa dalam waktu dekat tampil membawakan masing-masing dua lagu.

Turut tampil membawakan pujian, Tim Kolintang Remaja GMIM Imanuel Bahu (Rimba).(71)

Komentar