METRO, Manado- Presiden Jokowi meresmikan Pengoperasian Satelit Republik Indonesia (Satria) 1, dan Sinyal Base Transceiver Station (BTS) 4G, di Kabupaten Kepulauan Talaud, Kamis (28/12/2023).
Peresmian ini sekaligus menandai beroperasinya 11 Stasiun Bumi Satelit Satria 1, yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara.
Saat ditemui usai peresmian Stasiun Bumi Satelit Satria 1 di Matungkas, Bupati Minut, Joune Ganda, berharap kehadiran stasiun bumi ini bisa berimbas pada kelancaran jaringan internet desa-desa terpencil di Minut.
“Ada 11 stasiun bumi dan salah satunya ada di Minut. Manfaat stasiun bumi ini sangat besar karena menjadi penopang kinerja Satelit Satria 1. Selain itu konektivitas melalui BTS akan dimanfaatkan untuk bidang pendidikan, kesehatan, dan kantor-kantor pemerintah yang ada di desa-desa,” ujar Bupati.
Menurut Bupati, di Kabupaten Minahasa Utara ada 18 desa yang masih belum memiliki jaringan internet 4G, terutama 12 desa di wilayah kepulauan. “Kita harapkan desa-desa di kepulauan ini tidak ada lagi blank spot atau tidak terjangkau signal,” ucap Ganda.
Ia berharap pengoperasian Stasiun Bumi Matungkas tidak sebatas seremoni, tapi berdampak ke desa-desa yang belum terjangkau signal. “Sehingga distribusi jaringan ke menara-menara BTS di Sulawesi Utara akan semakin lancar, dan tidak ada lagi desa di Minut ini yang tidak terkoneksi internet,” tutur Bupati.
Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga, Adi Rahman Adiwoso, mengatakan infrastruktur pendukung untuk kelancaran jaringan internet sudah siap, namun terkait penentuan lokasi dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti). “Secara satelit daerah-daerah tersebut masuk dalam cakupan,” kata Adi.
Sementara itu, Kepala Divisi Infrastuktur Satelit Bakti Kominfo, Sri Sanggrama Aradea, mengungkapkan Satria 1 difokuskan untuk memberikan layanan internet di titik-titik layanan publik khususnya di wilayah perbatasan.
“Satria 1 adalah satelit terbesar di Asia. Kapasitasnya 150 ribu Gbps, dan rencananya per titik bisa mendapatkan 4 Mbps,” jelas Aradea.
Ia menambahkan, program Satria diharapkan bisa memberikan layanan internet khusus untuk masyarakat di daerah 3T yang membutuhkan layanan internet. “Kehadiran Satria 1 menjadi solusi internet paling efisien dan paling cepat saat ini,” kata Aradea.(71)
Komentar