Cerita Pedagang Atribut 17 Agustus di Manado Jelang HUT RI ke-79

MENJELANG perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-79, pedagang musiman yang menjual atribut bendera dan pernak-pernik bertema 17 Agustus mulai marak di Kota Manado.

Para pedagang ini banyak dijumpai di seputaran kawasan New Bendar 45. Ada pula yang berjualan di beberapa sudut Kota Manado, seperti di pertigaan jembatan Kairagi, dan sepanjang kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kairagi hingga perumahan guru.

Barang dagangannya bermacam jenis, mulai dari bendera hingga umbul-umbul aneka ukuran dan motif. Harga yang ditawarkan pun beragam mulai dari Rp 5 ribu untuk bendera aksesoris kendaraan, hingga Rp 300 ribu untuk bendera besar ukuran 8 kali 8 meter.

Para pedagang ini mulai berjualan dari pukul 08.00-18.00 Wita. “Tergantung, pembeli juga, kalau ramai bisa sampai jam 9 malam,” ujar Deni, salah satu pedagang yang ditemui media ini, di TMP Kairagi.

Deni mengaku, keuntungan per hari dari menjual atribut HUT RI bervariasi. Kadang-kadang 200 ribu rupiah, namun tak jarang hingga Rp 500 ribu.

“Penjualan biasanya meningkat seminggu sebelum 17 Agustus. Per hari bisa tembus Rp 700 ribu,” ungkapnya.

Lain lagi menurut Ahmad. Pria 40 tahun ini mengaku tak seperti tahun-tahun sebelumnya, omset dagangan atribut HUT RI tahun ini menurun jauh karena sepi pembeli. “Tahun lalu bisa sampai 1 juta per hari. Tahun ini sepi, sehari maksimal cuma sekitar 300 ribu,” ucapnya.

Senada dikatakan Anto, pedagang di Kawasan Shopping Center New Bendar, Pinaesaan. Anto bilang, tahun ini tidak selaris tahun kemarin. Meski begitu bagi dia berjualan atribut kemerdekaan seperti sekarang ini tetaplah menguntungkan.

Katanya jumlah keuntungan itu masih mungkin bertambah bila mendekati hari peringatan kemerdekaan, pada 17 Agustus nanti.

“Paling banyak orang belanja nanti dekat-dekat 17 Agustus. Mungkin seminggu sebelum hari kemerdekaan, paling banyak bendera untuk rumah-rumah, jadi masih bisa bertambah pendapatan,” kata Anto.(ian/ing)

Komentar